"Bahwa sejak kedua orang tuanya meninggal korban tinggal di rumah tersebut bersama dengan kakak kandungnya yang bernama Teguh," ungkapnya.
Edi salah satu pedagang tempat korban membeli bensin menceritakan sebelum kejadian sedang menunggu lapak dagangannya datanglah korban seorang diri dengan berjalan kaki.
"Saat itu korban membeli bensin sejumlah Rp 30 ribu, karena korban tidak membawa kendaraan dan tidak membawa tempat untuk menampung jeriken sehingga Edi menuangkan bensin ke dalam kantong plastik bening," ujarnya.
Hasil olah TKP Polisi setelah membeli bensin, korban pulang ke rumah langsung menuangkan bensin tersebut dari kepala hingga membasahi sekujur badan.
Lalu ia langsung menghidupkan korek dan membakar dirinya.
"Korban sempat ditolong oleh kakaknya yang bernama Teguh dengan cara menyiramkan air kepada korban," ujarnya.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Kesehatan Jiwa RSD/RSJ.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Breaking News: Pemuda di Lubuklinggau Akhiri Hidup dengan Bakar Diri, Korban Diduga Depresi