Ia juga sempat mencegah anaknya kembali ke pondok lebih awal, dan ingin berada di rumah lebih lama.
Maklum, pondok pesantren tempat anaknya mengabdi sulit memberikan izin pulang santri jika tidak dalam keadaan mendesak.
"Izin pulang sulit kalau bukan ada acara penting keluarga," sambungnya.
Ayah korban, Akip juga kaget dan bingung dengan keamanan pondok pesantren tempat putrinya menimba ilmu.
Terlebih, pada Minggu (13/10/2024) malam, dirinya mengantar putrinya ke pondok pesantren setelah SNH mengikuti acara haul di rumah.
Baca juga: Kronologis Santriwati Ditemukan Tewas di Kendal Jawa Tengah, Korban Sempat Diajak Pria Misterius
Pertanyaan Akip ini beralasan. Sebab Sabtu SNH pulang ke rumah. Lalu Minggu malam ia mengantar anaknya itu balik ke ponpes. Hingga akhirnya SNH ditemukan tewas pada Kamis (17/10). Lalu pada Senin - Rabu (14-16/10), SNH ada di mana?
"Lha iya itu, kok bisa anak saya itu di luar pesantren padahal sudah tak antarkan Minggu malam. Itu bagaimana dia bisa keluar, keamanannya gimana," tuturnya.
Sosok kenalan korban
Rohmatun mengatakan ada satu sosok lelaki yang sempat mendekati putrinya.
Lelaki tersebut mengaku kepada putrinya berasal dari Kabupaten Pati dan memiliki pesantren.
"Usianya lebih tua dari anak saya, saya juga sempat lihat chattingan anak saya dengan dia. Ngakunya orang Pati dan punya pondok," ungkap Rohmatun.
Ia menjelaskan, kedekatan anaknya dengan lelaki tersebut berawal dari momen perkenalan lewat media sosial instagram.
Setelah itu, keduanya intens berkomunikasi saat anaknya memegang handphone di rumah. Maklum, aturan di pondok pesantren memang melarang santrinya membawa handphone.
"Saya tanya anak saya katanya kenalan di Instagram sudah agak lama. Tapi lupa saya namanya dia siapa. " tuturnya.
Diakui Rohmatun, anaknya terbilang cukup pendiam. Sehingga dirinya acapkali yang harus lebih aktif mengetahui aktivitas anaknya.