“Kalau sudah aman dan masyarakat masih menginginkan dia. Maka kita kembalikan (Camat Baito)."
Mengenai kasus Supriyani. Surunuddin mengklaim pihaknya sudah membantu menanganinya.
"Saya sebetulnya tidak mau sebut, tapi selama kasus ini saya berikan dukungan kepada Supriyani baik itu moril maupun materil, bahkan uang pribadi saya, saya pakai untuk membantu Supriyani selama menghadapi kasus ini," kata Surunuddin.
Bahkan, dia tak melarang insitusi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ketika akan memberikan dukungan moril kepada Supriyani.
Di sisi lain, Sudarsono berujar pihaknya tak pernah berkoordinasi dengan bupati mengenai kasus Supriyani.
“Terima kasih sebelumnya mohon maaf, Pak Bupati," kata Sudarsono.
"Saya tidak pernah melapor sama bupati terkait kasus Supriyani hingga viral."
Kronologi dugaan penembakan mobil
Baca juga: Klaim Mobil Ditembak Jadi Alasan Bupati Konawe Selatan Putuskan Sudarsono Tak Lagi Jadi Camat Baito
Mobil yang diduga ditembak adalah mobil dinas Camat Baito
Pada Senin (28/10/2024), sekitar pukul 14.30 Wita, kaca mobil Daihatsu Terios itu pecah karena diduga ditembak.
Saat itu mobil membawa Pj. Kepala Desa Ahuangguluri, Herwan Malengga, yang akan kembali ke kediamannya.
Herwan buka suara tentang peristiwa pecahnya kaca.
Dia mengaku mendengar suatu bunyi sekitar 500 meter dari gerbang rumah dinas Camat Baito,
"Seperti ada daun kelapa jatuh ke tanah, begitu bunyinya," ujar Herwan dikutip dari Tribun Sultra.
Awalnya dia menduga kaca mobil pecah lantaran ditabrak burung.