"Karena pernah juga mobilku begitu, tapi pas saya lihat tidak ada burung, baru pecahnya bulat begini," kata dia sembari menunjuk kaca mobil.
Herwan mengatakan sesaat setelah kejadian itu ada warga yang menunjuk orang tak dikenal (OTK).
Dia mengaku sempat mengejarnya. Namun, OTK itu kabur ke arah semak-semak.
Kuasa hukum laporkan kasus dugaan teror
Kuasa hukum Supriyani, Andre Dermawan, mengatakan akan melaporkan kasus dugaan teror mobil dinas Camat Baito.
"Tadi ini ada insiden, jadi mobil dinas Pak Camat Baito yang biasa dipakai untuk Supriyani dalam proses sidang diduga 'ditembak' dan ini kami sedang identifikasi,” kata Andrea.
Andre menjelaskan saat itu mobil tersebut dibawa oleh Kepala Desa Baito saat hendak pulang ke Kantor Camat Baito.
Kemudian di tengah perjalanan, tepatnya di depan SDN 3 Baito, tiba-tiba terdengar suara tembakan yang mengakibatkan kaca mobil pecah.
Andre belum memastikan apakah aksi tersebut punya kaitan dengan adanya perlindungan yang dilakukan oleh pihaknya dan Camat Baito untuk Supriyani.
Dia mengatakan selama kasus dugaan penganiayaan berjalan, Supriyani tinggal di rumah Camat Baito.
"Kita lihat memang tidak kondusif Supriyani tinggal di rumahnya. Jadi kita bawa di rumah Pak Camat Baito agar menghindari kejadian yang tidak diinginkan."
Ketika ditemui dan ditanya tentang peristiwa itu, Kapolsek Baito Ipda Muhammad Idris yang ditemui dan dikonfirmasi mengaku belum bisa berkomentar.
"Saya belum bisa komentar," kata Idris.
(Tribunnews/Febri/Tribun Sultra/Sugi Hartono)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Gegara Kata 'Ditembak' Camat Baito Konawe Selatan Dicopot, Bupati Surunuddin: Membuat Gaduh