Pihak Polda Sumatera Utara juga melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam untuk autopsi jenazah.
"Tentu dalam waktu dekat kita akan melakukan langkah-langkah ekshumasi. Saat ini juga dari Direktorat Reserse Kriminal Umum sudah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Bhayangkara. Kita tunggu proses yang berjalan." kata Hadi Wahyu.
Diketahui, ekshumasi dilakukan pada Jumat siang di Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.
Ekshumasi dilakukan untuk mengungkap apakah ada unsur pidana atau tidak dalam kematian korban.
Tomy Faisal Pane, kuasa hukum keluarga korban menuturkan, pihaknya akan menerima apapun hasil ekshumasi ini.
Mengutip Tribun-Medan.com, keluarga berharap ekshumasi berjalan lancar.
"Mereka (Keluarga) ada ngirim doa. Untuk kebaikan besok, dan kelancaran pembongkaran makam Ade Nurul Fadilah," kata Tomy.
Tomy menyebut, apabila tak ada kejanggalan dalam kematian korban atau korban meninggal karena sakit, maka pihaknya akan ikhlas menerima kematian Ade Nurul.
Namun, jika ada indikasi pembunuhan, pihaknya bakal melanjutkan proses hukum.
"Namun, kalau ada indikasi pembunuhannya, akan kami kejar sampai kemanapun," katanya.
Baca juga: Proses Otopsi Calon Pramugari di Asahan Melibatkan Ahli Forensik Independen
Selain itu, saat disinggung soal adanya rencana pihak sekolah penerbangan akan melaporkan keluarga korban atas dugaan pencemaran nama baik, Tomy mengaku siap menghadapinya.
"Siap, kita siap kau memang mau dilaporkan. Karena kita tidak ada menjelekkan sekolah, kita hanya ingin kalau korban ini mendapatkan keadilan. Tapi, sekolahnya saja yang menganggap kita mencemarkan nama baik," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul MAKAM Calon Pramugari Asaln Asahan Tewas di Asrama Dibongkar, Tommy: Ada Kejanggalan !
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Medan.com, Alif Al Qadri Harahap/Fredy Santoso)