Lebih lanjut, Nina meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Indramayu untuk menyelidiki insiden pengadangan terhadap dirinya.
Ia juga menegaskan kepada semua pihak untuk bersaing secara sehat dalam Pilkada 2024 ini.
"Yuk, kita semuanya mempunyai hati yang legawa, mempunyai hati yang baik."
"Kalau memang ini adalah pertempuran, maka bertempurlah dengan cara yang baik. Kasihan masyarakat," tegasnya.
Reaksi Lucky Hakim
Terpisah, Lucky Hakim memberikan tanggapan mengenai namanya yang disebut-sebut Nina Agustina, setelah video Bupati Indramayu itu mengamuk viral di media sosial.
Lucky mengaku, ia akan berkonsultasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menentukan langkah selanjutnya.
Baca juga: Sentilan Lucky Hakim ke Nina Agustina: Sebut Bupati Bukan Raja hingga Beberkan Keluhan Warga
Kendati demikian, ia memastikan, pihaknya mengedepankan asas kekeluargaan dalam kejadian ini.
"Tentu kami akan mengedepankan kekeluargaan," kata Lucky, Minggu.
Meski begitu, Lucky menyayangkan pernyataan Nina mengenai ketegangan yang terjadi di Desa Tegaltaman, Kecamatan Sukra.
Sebab, menurut Lucky, pernyataan Nina seolah membuat pendukungnya tampak seperti geng preman.
"Ini seolah-olah membuat gengnya Lucky Hakim adalah geng preman," ujar dia.
Lebih lanjut, Lucky juga bicara soal adanya warga Desa Tegaltaman yang mengacungkan dua jari saat Nina berkampanye di wilayah tersebut.
Ia mengungkapkan, pendukungnya merupakan orang-orang kecil yang berasal dari golongan ibu-ibu hingga petani.
Lucky pun menilai, aksi mengacungkan dua jari itu merupakan keinginan warga sebenarnya untuk ganti bupati.