TRIBUNNEWS.com - Calon Bupati Indramayu, Jawa Barat, nomor urut tiga, Nina Agustina, menjelaskan alasannya mengamuk di Desa Tegaltaman, Kecamatan Sukra, seperti yang terlihat dalam video viral baru-baru ini.
Putri mantan Kapolri Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar itu, mengaku dirinya kesal lantaran sudah empat kali diadang saat hendak melakukan kampanye ke beberapa tempat.
Hingga akhirnya, Nina terprovokasi dan mengamuk di Desa Tegaltaman, Jumat (1/11/2024).
Tak hanya mengadang, Nina mengaku mendapati sejumlah warga mengacungkan dua jari saat ia kampanye di Kecamatan Sukra.
Diduga, dua jari itu sebagai isyarat dukungan terhadap lawan politiknya, Lucky Hakim, yang merupakan Cabup Indramayu nomor urut dua.
Nina juga membeberkan, saat dirinya kampanye di Desa Tegaltaman, ia melihat orang-orang mengendarai motor berjajar mengenakan seragam pasangan calon (paslon) nomor urut dua.
Baca juga: Cabup Indramayu Nina Agustina Ngamuk: Saya Anak Dai Bachtiar, Lucky Hakim: Saya Bukan Anak Jenderal
Padahal, saat itu, kata Nina, Lucky dan pasangannya sedang tidak berkampanye di wilayah tersebut.
"Saya tidak mau kalau di situ terjadi apa-apa, saya tidak mau masyarakat diajak atau terprovokasi dan yang paling mengerikan buat saya adalah jika mereka (warga) dua, dua (menunjukkan dua jari) menabrakkan diri ke mobil saya."
"Saya bisa didiskualifikasi dan saya bisa diperiksa," jelas Nina dalam konferensi pers yang diterima TribunJabar.id, Minggu (3/11/2024).
Terkait hal itu, Nina pun mengajak khususnya Lucky Hakim, agar menyelesaikan secara baik-baik apabila memiliki masalah pribadi dengannya.
Nina mengaku, ia sudah mengajak Lucky untuk membangun kolaborasi yang baik saat mereka sama-sama menduduki kursi kepemimpinan Indramayu di periode sebelumnya.
Tetapi, saat itu, Lucky memilih mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu.
"Jika Anda (Lucky Hakim) punya masalah pribadi, ayo sama-sama selesaikan dan bertemu dengan saya."
"Jangan menghancurkan Indramayu yang sedang membangun dan jangan memprovokasi masyarakat Indramayu, tidak perlu menjelekkan saya," kata Nina.