Ke-25 pengungsi ini menempati dua unit rumah sederhana.
Mereka membangun tenda darurat di Lamaongan yang diklaim cukup jauh dari pusat erupsi.
Jumlah Pengungsi 1.772 Orang
Tercatat hingga Selasa (5/11/2024) sore, jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Lewotobi mencapai 1.772 orang.
Berdasarkan data Tim BPBD Flores Timur, sebanyak 1.772 pengungsi tersebut tersebar di tiga titik yakni Desa Timutawa, Kringa dan Hikong, Kecamatan Talibura.
Pengungsi tersebut berasal dari Desa Bokang Wulumatang 673, Konga 787 dan Desa Lewolaga 312 Orang.
Untuk data pengungsi di Kabupaten Sikka sebagian besar warga memilih mengungsi di beberapa desa di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
Tiga desa yang menjadi tempat pengungsian berada di perbatasan Kabupaten Flores Timur dan Sikka.
3 Posko Pengungsi Disiapkan Pemda Flores Timur
Diketahui, Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur sudah menyiapkan tiga lokasi bagi para pengungsi Gunung Lewotobi, yakni Posko Konga, Posko Lewolaga, dan Posko Bokang Wolomatang di Kecamatan Titehena.
Sejak ditetapkan status tanggap darurat becana, Flores Timur mendapat empati dari banyak pihak, termasuk Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi NTT.
Banjir bantuan makanan dan perlengkapan lainnya terus mengalir setiap saat.
Diharapkan agar bantuan bagi korban terdampak bencana disalurkan adil, tepat sasaran, dan teratur.
Erupsi Lewotobi Tewaskan 10 Korban
Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada Senin (4/11/2024) pukul 00.30 Wita setelah mengalami kenaikan aktivitas vulkanik sejak Rabu (23/10/2024).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi kemudian meningkatkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari level III siaga menjadi level IV awas.
Kepala PVMBG Prihatin Hadi Wijaya mengatakan, Gunung Lewotobi Laki-laki telah mengalami gempa letusan sebanyak 43 kali, 28 kali gempa embusan, 94 kali gempa harmonik, tujuh kali low frequency, 133 kali gempa vulkanik dangkal, 26 kali gempa tektonik lokal, 68 kali gempa tektonik jauh, dan tiga kali getaran banjir.