Akses jalan juga sempat ditutup selama dua jam.
"Kalau tadi sempat menutup akses jalan sekitar kurang lebih dua jam, kebetulan saya telepon teman-teman dan juga keluarga kita langsung bersihin bersama kawan-kawan BPBD dan teman-teman PMI dan relawan lainnya," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Medi Abdul Hakim, menuturkan pihaknya langsung menuju lokasi sesaat setelah longsor terjadi.
"Sempat menutup jalan, sekitar 1 jam lebih jalan sudah mulai terbuka lagi. Saat ini adalah membuka akses jalan dari Desa Cipetir menuju Desa Sukamaju," ujarnya kepada TribunJabar.id.
Pihaknya juga merasa khawatir longsor susulan, pasalnya di atas tebing ada saluran irigasi.
"Cuma dikhawatirkan masih jadi longsor susulan. Untuk sementara karena dalam situasi gelap kita belum bisa memastikan akan seperti apa cuma kita mengimbau kepada warga untuk berhati-hati," katanya.
Baca juga: Update Longsor Tambang Emas di Solok, 13 Orang Tewas hingga Cerita Korban Selamat
Adanya pohon bambu yang sudah condong ke arah jalan juga menambah potensi longsor susulan.
"Pohon bambu itu kan posisi di atas menimbulkan beban. Jadi kita mengimbau untuk memotong pohon bambu itu supaya mengurangi beban di atas sehingga bisa mencegah longsoran," ungkapnya.
Medi menuturkan, pihaknya bakal bekerja sama dengan dinas terkait untuk melakukan penanganan longsor menggunakan alat berat.
"Rencana evakuasi kendaraan kita akan berkoordinasi dulu dengan instansi yang memiliki alat berat," tutup Medi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Tebing Setinggi 20 Meter Longsor, Jalan Alternatif Kadudampit-Kota Sukabumi Ditutup Sementara
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Dian Herdiansyah)