"Setelah viral ini, tim Ditreskrimum Polda NTB membuat posko pengaduan yang ada di sekretariat kami."
"Korban yang ingin melapor dapat langsung menghubungi Polda NTB melalui hotline," kata Kombes Pol Syarif Hidayat di Mataram, Jumat, dikutip dari Kompas.com.
Masyarakat yang menjadi korban atau mengetahui peristiwa yang dilakukan oleh Agus Buntung, dapat datang ke Polda NTB atau menghubungi nomor hotline yang disediakan.
"Bagi yang belum melapor ke KDD dan lain sebagainya, silakan melapor ke hotline kami di 081138830666," kata Syarif.
"Jadi, kami mengajak masyarakat yang mengetahui untuk memberikan informasi kepada kami, dan kami akan tindaklanjuti," tegasnya.
Agus Buntung Ancam Korban
Sebelumnya, Agus Buntung disebut melakukan pengancaman terhadap korbannya.
M (23), seorang mahasiswi yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh tersangka, merasa diintimidasi dan ketakutan saat kejadian.
Hal ini disampaikan oleh Andre Saputra, pendamping korban pada Rabu (4/12/2024).
Baca juga: 2 Ulah Agus Buntung di Kampus, Dosen Pembimbing: Dia Pernah Laporkan Saya ke Dinsos
Selain ancaman dan intimidasi, Agus Buntung disebut melakukan manipulasi terhadap korban.
"Gambaran umum adalah motif dari si pelaku melakukan hal demikian pada korban adalah adanya ancaman, intimidasi, manipulasi, dan tipu muslihat yang dilakukan pelaku," ungkap Andre Saputra di Mataram, Rabu, masih dari Kompas.com.
Andre menuturkan ancaman dan intimidasi terjadi saat korban berada di Teras Udayana, di mana tersangka membawa korban ke homestay setelah pertemuan tidak sengaja.
Saat berbincang, tersangka menunjuk ke arah sepasang kekasih yang sedang beraktivitas seksual, yang membuat korban teringat masa lalunya dan menangis.
Di belakang Teras Udayana, tersangka mulai mengintimidasi korban dengan ancaman untuk memberitahu orang tua M tentang aibnya.
"Pelaku mengatakan, 'Kamu sudah terikat dengan saya sehingga kamu tidak bisa ke mana-mana. Saya sudah mengetahui asal-usulmu, jadi jika kamu tidak mengikuti apa kemauan saya, saya akan memberitahu orang tua kamu'. Korban merasa takut dan terintimidasi," terang Andre.