TRIBUNNEWS.COM - Lady Aurellia Pramesti disebut sempat mengalamai stres dan kurang istirahat saat menjalani program koas di Rumah Sakit RSUD Siti Fatimah Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel).
Hingga akhirnya, hal itu berujung pada kejadian pemukulan terhadap dokter koas (co-assistant), yang juga rekan Lady Aurellia Pramesti, bernama Luthfi.
Luthfi dianiaya oleh sopir keluarga Lady Aurellia Pramesti, Datuk, di toko roti kawasan Demang Lebar Daun, Palembang.
Sempat ramai beredar penganiayaan diduga dipicu oleh Lady yang tidak terima dengan jadwal jaga saat hari Natal dan Tahun Baru.
Diketahui, Luthfi dan Lady adalah peserta didik di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya.
Keduanya tengah menjalani koas, atau program profesi yang harus dijalani oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter.
Sementara, Luthfi saat itu didapuk sebagai ketua kelompok yang bertugas membuat jadwal jaga.
Dalam hal ini, kuasa hukum keluarga Lady Aurellia Pramesti, Titis Rahcmawati, mengungkapkan kejadian awalnya.
Di mana hal itu berawal saat ibu Lady, Lina Dedy, melihat sang anak tampak stres dan kurang istirahat.
Melihat kondisi putrinya, Lina Dedy pun berinisiatif untuk menemui Luthfi.
"LD (Lady) ini merasa ada ketidakadilan dalam jadwal jaga malam itu, tapi sebenarnya dia tidak melapor kepada ibunya."
"Tetapi ibunya melihat kurang istirahat, terkesan stres, ibunya tanya 'kenapa kok jaga nggak libur-libur', akhirnya cerita dia (LD)," kata Titis, Jumat (13/12/2024), dikutip dari TribunSumsel.com.
Baca juga: Lady & Ibunya Sering Menangis setelah Sang Sopir Aniaya Dokter Koas di Palembang, Merasa Bersalah
"Ibunya terus tanya siapa ketuanya, boleh nggak saya (ibu LD) ngobrol," kata Titis.
Meskipun Lady sempat melarang ibunya untuk bertemu Luthfi, Lina tetap mengambil inisiatif untuk berdiskusi mengenai jadwal jaga sang putri.