Peristiwa bermula ketika Aipda Kiswanto bersama dua anggota lainnya melakukan patroli dan operasi penindakan BBM ilegal.
Tim mendapati sebuah mobil pikap mencurigakan yang diduga mengangkut BBM jenis Pertalite tanpa izin, yang selama ini menjadi target operasi.
"Kendaraan tersebut membawa 30 jerigen dengan kapasitas 25 liter, yang sudah kami pastikan merupakan BBM jenis Pertalite."
"Masih ada 15 jerigen yang masih tersisa, 15 jerigen lainnya sudah kosong," ungkap Novy.
Saat personel turun dari kendaraan untuk melakukan pemeriksaan, tim mendapat perlawanan.
Pelaku memukul Aipda Kiswanto berulang kali menggunakan tangan kosong di bagian kepala.
"Tersangka melakukan pemukulan pertama kali di bagian kepala."
"Kemudian pemukulan terus berlanjut menggunakan tangan kosong."
"Saat pelaku sudah diamankan, korban yang hendak berdiri, namun langsung terjatuh," bebernya.
Korban yang terluka segera dilarikan ke Puskesmas Muara Koman.
Nahas, setelah mendapat penanganan medis, nyawanya tak tertolong.
Baca juga: Kasus BBM Ilegal di NTT Picu Polemik Pemecatan Ipda Rudy Soik, IPW Desak Kapolri Bentuk Tim Khusus
"Saat ini terduga pelaku sudah diamankan di Polres Paser," ujar Novy.
Adapun dua pelaku yang diamankan berinisial IN dan SA. Keduanya diduga terlibat dalam insiden tersebut.
Mereka diamankan beserta barang bukti berupa mobil pikap dan sisa BBM jenis Pertalite sebanyak 15 jerigen dari total 30 jerigen.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Polisi Asal Lamongan yang Gugur di Kalimantan Tinggalkan 4 Anak, Akan Dimakamkan di Samping Ibu dan di TribunKaltim.co dengan judul Dapat Pukulan saat Amankan Pelaku BBM Ilegal di Batu Sopang Paser, Aipda Kiswanto Meninggal
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Hanif Manshuri, TribunKaltim.co/Syaifullah Ibrahim)