"Senjata tajam diacungkan," ujar Robig.
Namun, dalam rekaman CCTV, tidak terlihat korban mengacungkan senjata tajam ke arah Aipda Robig.
Selanjutnya, debat terjadi antara Aipda Robig dan Adam saat adegan 42-43 diperagakan.
Aipda Robig mengaku saat kejadian, dia terlebih dahulu terjatuh lantaran mau ditabrak oleh motor yang dikendarai Adam.
"Saya jatuh karena mau ditabrak ini (menunjukkan motor AD) saya nembak posisi gini (tangan ke atas posisi duduk hampir terjengkang)," kata Robig sembari memperagakan tubuhnya terjatuh.
Namun, Adam membantahnya. Korban mengatakan Aipda Robig terlebih dahulu menembak ke arahnya sebelum terjatuh.
"Dia nembak baru jatuh (bukan jatuh saat nembak) jatuhnya ke belakang bukan ke kanan," kata Adam.
Terkait perbedaan pendapat ini, Direskrimum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, menuturkan hal tersebut sah-sah saja.
Dia menegaskan pihaknya bakal menampung pendapat dari kedua belah pihak.
Dwi mengatakan keterangan dari kedua pihak akan dicocokan dengan bukti lainnya seperti bukti forensik dan rekaman CCTV.
"Nanti disandingkan akan terlihat kebenarannya, mana yang sesuai fakta," ujarnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul "Rekontruksi Kasus Polisi Tembak Pelajar SMK Semarang, Robig Zainudin Adu Bantah dengan Saksi AD"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Iwan Arifianto)(Kompas.com/Titis Anis Fauziyah)