TRIBUNNEWS.COM - Sudah hampir sepekan kasus penembakan pengacara Rudi S Gani (49), bergulir.
Diketahui, Rudi ditembak orang tidak dikenal (OTK) pada Selasa (31/12/2024) di rumah istrinya saat hendak merayakan malam pergantian tahun di Bone, Sulawesi Selatan.
Hari ini, Senin (6/1/2025) memasuki hari keenam setelah korban tewas, namun siapa pelaku penembakan belum juga ditangkap.
Pihak kepolisian pun telah membentuk tim khusus dan berjanji akan mengungkap kasus ini.
"Kami telah membentuk tim khusus gabungan Resmob Polda Sulsel, Resmob Polres Bone dan Polsek yang bekerja selama 24 jam dan saat ini tim masih terus melakukan pendalaman atas kasus ini dan kami berjanji akan mengungkap kasus ini sampai tuntas," kata AKBP Erwin Syah, Kapolres Bone dikonfirmasi Kompas.com, Senin.
Sementara itu, seorang advokat senior anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), Farid Mamma mengaku geram atas penembakan Rudi.
Ia menantang Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Yudhiawan Wibisono untuk segera menangkap penembak Rudi.
"Kami tantang kepolisian tangkap pelaku dalam dua minggu."
"Jika dalam tempo itu pihak kepolisian belum mampu mendapatkan pelaku, mohon maaf, polisi tidak profesional," ujar Farid, dikutip dari TribunTimur.com.
Farid bahkan mengancam akan membawa kasus ini ke Mabes Polri apabila dalam dua minggu masih belum ada titik terang.
Penembakan ini, lanjutnya, merupakan tamparan bagi pihak kapolda.
Baca juga: Terungkap, Rudi Alami Hal-hal Aneh Saat Datang ke Bone, Mengaku Ada Kejadian Magis
Terlebih, kasus ini merupakan kasus pertama kali.
"Kalau pelaku tidak ditangkap, kami para pengacara juga khawatir," ujarnya.
Ditanya soal apakah penembakan ini hubungan kasus-kasus yang ditangani Rudi, Farid mengaku enggan berspekulasi.
"Informasi dari 47 perkara yang ditangani, kita bisa melihat siapa-siapa di balik semua ini. Adakah hubungannya atau tidak. Sampai sekarang penyebab meninggalnya Rudi kami belum tahu dan kami juga tak ingin berspekulasi," jelasnya.
Polres Bone Didatangi Puluhan Advokat
Polres Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), didatangi puluhan advokat, Kamis (2/1/2025).
Puluhan advokat tersebut meminta Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, untuk menindak tegas pembunuh Rudi S Gani.
Rudi S Gani sendiri merupakan seorang pengacara yang tewas ditembak orang tak dikenal (OTK), Selasa (31/12/2024).
"Kami perwakilan advokat Kabupaten Bone mendatangi kantor Polres Bone untuk meminta kepada Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, untuk menuntaskan kasus yang menimpa rekan kami," ujar perwakilan Advokat Bone, Jusman, Kamis, dikutip dari Tribun-TImur.com.
Jusman berharap polisi tak menutup-nutupi kasus penembakan ini.
"Dan Pak Kapolres Bone juga berjanji kepada kami untuk menuntaskan kasus ini dan terbuka secara umum," jelasnya.
Jusman juga menceritakan sosok Rudi semasa hidupnya.
"Semasa hidup beliau sangat akrab dengan para advokat yang ada di Bone, sehingga kami merasa kehilangan atas kepergian beliau," tandasnya.
Diketahui, Rudi tewas ditembak saat sedang berkumpul bersama keluarganya di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulsel, Selasa, sekitar pukul 22.30 Wita.
Rudi tewas setelah mendapatkan dua tembakan dari OTK.
Baca juga: Kesaksian Teman Seprofesi Rudi S Gani, Korban Dapat Intimidasi Sebelum Tewas Ditembak di Bone
Terbaru ini, pihak kepolisian telah membawa proyektil ke Laboratorium Forensik untuk diperiksa.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Didik Supranoto, mengatakan proyektil tersebut bukan dari senjata api, melainkan senapan angin.
"Proyektil sudah dibawa ke Labfor (Laboratorium Forensik) dan pihak Labfor menyatakan peluru itu merupakan peluru senapan angin, bukan berasal dari senjata api," jelas Didik kepada awak media, Kamis.
Didik menuturkan, proyektil senapan angin tersebut mengenai bagian wajah korban.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Farid Mamma Tantang Kapolda Sulsel: Tangkap Penembak Rudi S Gani dalam 2 Minggu
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Timur.com)(Kompas.com, Abdul Haq)