"Tapi setelah saya tempel spanduk itu Kadis perintah stafnya copot, saya hadang dan dari situ Kadis dan staf pukul saya," sambung Hardi.
Pasca insiden penganiayaan tersebut, Hardi langsung melapor ke Polres Halmahera Barat.
Kadis Disperindagkop Sudah Ditangkap
Tak perlu waktu lama, polisi pun langsung menangkap Demisius setelah adanya pelaporan dari Hardi.
Masih dikutip dari Tribun Ternate, staf Demisius yaitu Sony turut ditangkap karena juga diduga terlibat penganiayaan.
Penangkapan tersebut dibenarkan oleh Kapolres Halmahera Barat, AKBP Erlichson.
Erlichson mengatakan korban telah memberikan barang bukti berupa video penganiayaan yang dialaminya ke polisi saat melapor.
"Kasus ini akan kita proses cepat, semua saksi akan diperiksa dan ada juga bukti rekaman."
"Tinggal kami naikkan sidik, untuk ditetapkan siapa tersangka dalam kasus ini," tegas Erlichson.
Pj Sekda Halmahera Barat dan Anggota DPRD Nyaris Adu Jotos
Peristiwa penganiayaan oleh Demisius terhadap Hardi ternyata berbuntut panjang.
Aksi serupa juga sempat terjadi antara Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Halmahera Barat, Julius Marau dengan sejumlah anggota DPRD serta warga Desa Gufasa, Kecamatan Jailolo.
Awal mula adu jotos terjadi ketika Julius mencoba untuk membuka palang yang dipasang di pintu masuk Kantor Disperindagkop pasca insiden penganiayaan Demisius terhadap Hardi.
Adapun pemalangan itu dilakukan sejumlah warga dan anggota DPRD sebagai bentuk protes atas tindakan premanisme yang dilakukan Demisius O Boky.