TRIBUNNEWS.COM - Puncak Hujan Meteor Gamma Normid bisa dilihat dari langit Indonesia mulai malam ini, Minggu (14/3/2021).
Selain itu, pada hari ini terjadi juga fenomena langit Aphelion Merkurius.
Lantas apa itu hujan Meteor Gamma Normid?
Baca juga: VIRAL Video Pengantin Wanita Tak Sanggup Naik ke Pelaminan, Bolak-balik ke Kamar Mandi karena Mual
Baca juga: PP UMKM Membuka Peluang Lebih Besar Bagi Kaum Milenial untuk Mengembangkan Koperasi Inovatif
1. Puncak hujan meteor Gamma Normid
Dikutip dari edukasi.sains.lapan.go.id, hujan meteor Gamma Normid adalah hujan meteor yang titik radian terletak di konstelasi Norma, di antara kontelasi Scorpius dan Centaurus.
Titik radian merupakan titik awal kemunculan hujan meteor.
Hujan meteor Gamma Normid telah aktif sejak 25 Februari hingga 28 Maret tahun ini.
Puncaknya terjadi pada 14 Maret pukul 23.00 WIB atau 15 Maret pukul 00.00 WITA/01.00 WIT.
Hujan meteor Gamma Normid dapat disaksikan sejak pukul 21.45 waktu setempat dari arah tenggara.
Kemudian berkulminasi pada pukul 04.00 keesokan harinya (Senin, 15 Maret 2021) dari arah selatan dan tidak dapat disaksikan ketika fajar bahari berakhir.
Intensitas hujan meteor ini sekitar 4 meteor per jam.
Tidak perlu menggunakan alat bantu apapun untuk mengamati hujan meteor ini.
2. Aphelion Merkurius
Sebelumnya, pada pukul 08.45 WIB / 09.45 WITA / 10.45 WIT telah terjadi Aphelion Merkurius.