Perige Bulan terjadi setiap rata-rata 27 1/3 hari dengan interval dua apoge Bulan yang berdekatan bervariasi antara 26,98–27,90 hari.
Rentang yang lebih sempit dibandingkan dengan perige disebabkan karena Bulan juga bersama-sama dengan Bumi mengelilingi Matahari.
Sehingga, ketika perige, akan mengalami perturbasi lebih besar dengan Matahari dibandingkan ketika apoge.
2. Tripel Konjungsi Bulan-Mars-Aldebaran
Puncak konjungsi Bulan-Mars terjadi pada tanggal 20 Maret pukul 02.18.52 WIB dengan sudut pisah 1,94°.
Akan tetapi, Bulan dan Mars baru dapat disaksikan pada tanggal 19 Maret sejak akhir senja bahari (42 menit setelah terbenam Matahari) dari arah barat laut dengan ketinggian Bulan sebesar 45° dan sudut pisah 3,97°.
Bulan juga berkonjungsi dengan Aldebaran dengan sudut pisah 7,04° sehingga membentuk konjungsi segitiga antara Bulan, Mars dan Aldebaran.
Ketampakan terakhir terjadi di arah barat-barat laut pada pukul 22.20 waktu setempat dengan sudut pisah Bulan-Mars sebesar 3,00° dan sudut pisah Bulan-Pleiades sebesar 6,18°.
Berselang 20 menit kemudian, ketiga benda langit ini sudah berada di bawah ufuk.
3. Ekuinoks Maret
Fenomena ini terjadi pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 16.37.25 WIB / 17.37.25 WITA / 18.37.25 WIT.
Bagi pengamat yang berada di garis katulistiwa, akan mendapati Matahari tepat di atas kepala ketika tengah hari.
Sedangkan untuk tempat yang lain, Matahari akan condong ke Utara atau Selatan sejauh lintang tempat kalian berada.
Tidak hanya itu, ketika ekuinoks, Matahari akan terbit nyaris tepat di arah Timur dan terbenam nyaris tepat di arah Barat.