9. Konjungsi Merkurius-Venus: 21-30 April
Merkurius akan mengalami konjungsi dengan Venus selama 10 hari berturut-turut.
Sudut pisah Merkurius-Venus awalnya sebesar 4,02 derajat, kemudian mengecil hingga mencapai 1,18 derajat ketika puncak konjungsi pada 25 April dan keesokan harinya, sudut pisah Merkurius-Venus membesar hingga 4,09 derajat.
10. Hujan Meteor Lyrid: 22-23 April
Hujan meteor Lyrid adalah hujan meteor tahunan yang titik radiannya berada di konstelasi Herkules dekat Vega, bintang paling terang di konstelasi Lyra.
Diketahui, hujan meteor Lyrid berasal dari sisa debu komet C/1861 G1 Thatcher.
Sebetulnya, hujan meteor ini aktif sejak tanggal 16-25 April, tetapi puncaknya terjadi pada 22 April pukul 19.00 WIB atau 20.00 WITA, atau 21.00 WIT.
Lapan mengungkapkan, fenomena alam ini bisa diamati sejak terbit di arah barat laut sekitar pukul 22.15 waktu setempat sampai fajar bahari berakhir keesokan harinya.
11. Bulan Purnama Perige (Bulan Super/Supermoon): 27 April
Puncak purnama ini akan terjadi pada pukul 10.31 WIB atau 11.31 WITA atau 12.31.29 WIT dengan jarak geosentrik 357.616 km, berdiameter sudut 33,41 menit busur dan terletak di konstelasi Libra.
Sedangkan perige (garis edar suatu benda langit yang terdekat dengan bumi) Bulan terjadi pukul 22.29 WIB atau 23.29 WITA atau 00.29 WIT dengan jarak geosentrik 357.378 km, berdiameter sudut 33,43 menit busur dan terletak di konstelasi Libra.
Adapun penyebutan Bulan Super atau Supermoon lantaran jaraknya cukup berdekatan dengan titik perige.
12. Perihelion Merkurius: 27 April
Masih di tanggal yang sama, terjadi perihelion Merkurius.
Perihelion secara umum adalah konfigurasi ketika planet berada di titik terdekat dari Matahari.
Perihelion Merkurius terjadi setiap rata-rata 88 hari sekali atau dalam setahun terjadi empat kali.
Perihelion Merkurius pada April, akan terjadi pada 27 April pukul 08.48 WIB atau 09.48 WITA atau 10.48 WIT dengan jarak 46 juta km dari Matahari.
Perihelion Merkurius sebelumnya sudah terjadai pada 29 Januari dan seri berikutnya akan terjadi 24 Juli dan 20 Oktober 2021.
13. Konjungsi Bulan-Antares: 28-29 April
Fenomena alam bulan April ini ditutup dengan konjungsi Bulan-Antares yang kedua.
Hal ini dikarenakan periode sideris Bulan selama 27,32 hari.
Puncak konjungsi Bulan-Antares terjadi pada 29 April pukul 13.07 WIB atau 14.07 WITA atau 15.05 WIT.
Akan tetapi, fenomena ini sudah bisa disaksikan sehari sebelumnya pukul 20.00 waktu setempat dari arah timur-tenggara hingga keesokan paginya ketika fajar bahari dari arah barat-barat daya.
Berita Terkait Fenomena Astronomi
(Tribunnews.com/Widya)