Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.
Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian.
Baca juga: Prof. Emil Salim: Dunia Menuju Neraka Hidup Jika Suhu Tetap Naik Hingga Tahun 2050
Baca juga: Gelombang Panas: India Catat Rata-rata Suhu Tertinggi Sejak 122 Tahun, di Pakistan Capai 47 Derajat
Meski begitu, kondisi cuaca panas yang terjadi di Indonesia ini tetap perlu diwaspadai.
Cuaca panas terik ini diprediksi akan terjadi sampai pertengahan Mei nanti.
BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh.
Masyarakat yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari dan yang akan melaksanakan perjalanan mudik atau mudik balik diminta untuk tetap mencukupi cairan tubuh supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya.
(Tribunnews.com/Tio)