“Hutan dataran rendah yang terus berkurang di dalam area persebarannya, membuat maleo senkawor semakin terancam terhadap kepunahan, kini statusnya Kritis,” papar Ridha.
Selain itu, populasi puyuh sengayan juga diperkirakan telah menurun 30 persen dalam tiga generasi terakhir karena hilangnya habitat dan aktivitas perburuan liar.
Saat ini puyuh sengayan termasuk pula sebagai salah satu spesies terancam punah secara global dalam kategori Rentan.
Sementara itu untuk pergam hijau kondisinya semakin mengkhawatirkan karena penurunan populasi yang disebabkan hilangnya tutupan hutan sehingga masuk dalam kategori Mendekati Terancam (Near Threatened/NT).
Penambahan spesies burung
Meski ancaman kepunahan burung di Indonesia ini menjadi yang tertinggi di dunia, di sisi lain ada kabar gembira karena terdapat penambahan spesies burung pula sejak awal 2021 hingga awal 2022.
Total ada penambahan spesies burung sebanyak delapan spesies. Tiga di antaranya merupakan deskripsi spesies baru, dua berasal dari catatan perjumpaan baru di Indonesia, dan tiga lainnya adalah penambahan karena revisi pada klasifikasi atau taksonomi burung.
Tiga spesies baru yang dideskripsikan adalah sikatan kadayang (Cyornis kadayangensis),
Sementara itu, penambahan dua spesies baru adalah kancilan ekor-hitam (Pachycephala melanura) dan tepus-permata mahkota (Ptilorrhoa geislerorum).
Baca juga: Viral Video Penemuan Jejak Kaki Hewan di Ranu Kumbolo, Diduga Milik Spesies Kucing Besar
Catatan pengamatan terbaru membuktikan bahwa kedua burung ini tersebar di Indonesia, menjadikan mereka sebagai spesies yang baru dijumpai di Indonesia.
Sedangkan untuk spesies baru berdasarkan revisi taksonomi burung di antaranya adalah Kangkok ranting (Cuculus optatus), sikatan tanajampea (Cyornis djampeanus), dan kakatua sumba. (Kontributor Sains, Monika Novena/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jumlah Spesies Burung Terancam Punah di Indonesia Terbanyak di Dunia",