Menyantuni anak yatim juga merupakan amalan yang dianjurkan.
Lantaran amalan ini memiliki banyak keutamaan.
Di antaranya mendekatkan diri dengan Rasul, membuka pintu surga, mempermudah datangnya rezeki dan bisa melunakkan hati yang keras.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari)
“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR. Al-Baniy).
6. Menambah Belanja Keluarga
Menurut beberapa ulama, seperti Ibnu Nashiruddi, Al Hafidz Ibnu Hajar, Zainuddin Al-Iraqi dalam bulan Muharram (khususnya di hari asyuro) dianjurkan untuk menambah perbelanjaan pada keluarga.
Maksudnya adalah memenuhi segala kebutuhan rumah tangga secara lebih dari biasaya, namun tidak terlalu berlebihan.
Hal ini dapat melapangkan rezeki selama satu tahun berikutnya.
Namun, pendapat atau hadist tersebut dianggap lemah oleh mayoritas ulama.
7. Menyambung Silaturahmi
Beberapa ulama menganjurkan agar kita meningkatkan tali silaturahmi di Bulan Muharram.
Meski demikian tidak ada hadist shahih yang membahas amalan ini.
Silaturahmi hendaknya dilakukan terus selama masih hidup tanpa harus menunggu bulan Muharram ataupun hari raya.