Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Politisi Fahri Hamzah membuat cuitan singkat terkait pengakuan Ratna Sarumpaet yang mengatakan bila dirinya telah berbohong.
Ratna Sarumpaet mengaku sudah mengarang semua kisah yang mengabarkan jika dirinya dikeroyok orang tak dikenal di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Ratna Sarumpaet juga meminta maaf pada semua pihak, termasuk pada Prabowo Subianto.
Baca: Posisi Ratna Sarumpaet di Tim Pemenangan Prabowo-Sandi akan Dievaluasi
Permintaan maaf Ratna disampaikan dalam konferensi pers yang digelar kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil V No 24, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
"Melalui forum ini saya sangat memohon maaf kepada Pak Prabowo yang kemarin dengan tulus membela saya, membela kebohongan yang saya buat," kata Ratna.
Seperti diketahui, Ratna merupakan merupakan anggota Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
Ratna mengakui, jika dirinya tidak dianiaya melainkan operasi bedah plastik, untuk sedot lemak.
"Apa yang saya katakan ini menyangkal terjadinya penganiayaan," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Fahri Hamzah yang sebelumnya getol membela Ratna Sarumpaet menulis cuitan singkat di akun Twitter-nya, @Fahrihamzah.
"Ya Allah.... Ada apa denganmu ibu?" tulis Fahri Hamzah dengan melampirkan link berita yang memuat permintaan maaf Ratna pada Prabowo.
Sebelum Ratna meminta maaf, Fahri Hamzah termasuk satu rekan yang membela wanita berusia 70 tahun itu.
Bahkan Fahri Hamzah menyatakan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet sebagai tindakan biadab.
Sebab, ia menyebut Ratna merupakan seorang perempuan dan telah lanjut usia.
Bahkan ia sempat beradu pendapat dengan Tompi, seleb yang juga dokter bedah terkait kondisi Ratna akibat kabar pemukulan tersebut.
Namun saat banyak pihak, termasuk kepolisian dan bandara melakukan bantahan, Fahri Hamzah berbalik meminta Ratna Sarumpaet untuk menyudahi polemik ini.
Ia bahkan mengatakan, jika memang ini sandiwara, maka Ratna Sarumpaet harus minta maaf.
"Bu Ratna @RatnaSpaet bicaralah....jika ini sandiwara maka minta maaflah. Jangan berlama-lama karena anda punya nama. Orang2 menanti dengan seksama. Di ujung ada reputasi menunggumu. Berkibar atau layu dan musnah," tulis Fahri Hamzah.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)