"Sudah jelas tidak ada etika, dan sang guru pun juga menyampaikan bahwa sikap bercanda berlebihan dari siswanya itu adalah hal yang biasa. Hal itu sudah tidak wajar," ungkapnya.
Menurut Mirna, kejadian ini telah mencoreng dunia pendidikan, terlebih kasus itu menyita perhatian publik bahkan tingkat nasional.
"Mereka mengatakan kalau itu bercanda mungkin melepas lelah karena jam terakhir. namun menurut saya cara bercanda mereka tidak layak apalagi dilakukan di institusi pendidikan," ungkapnya
3. Tanggapan Ketua Yayasan SMK NU 3 Kaliwungu
Ketua Yayasan SMK NU 3 Kaliwungu, KH Asro'ie Tohir mengatakan kejadian itu adalah tamparan bagi pihaknya.
Ia menyebutkan tidak ada sekolah manapun yang ingin siswa dan gurunya terlibat bercandaan yang sangat berlebihan seperti kejadian ini.
Pihaknya berulangkali mengingatkan para guru untuk memberi contoh dan nasihat yang baik kepada siswanya.
"Ini para guru kecolongan, karena siswa secara lancang menggunakan teknologi informasi dan menyebarkan video itu tanpa memikirkan dampaknya. Oleh sebab itu saya menuntut para guru tidak hanya memberikan pendidikan formal saja namun juga pendidikan karakter," jelasnya.
Setelah kejadian ini pihaknya pun akan melakukan pembinaan dan pengawasan lebih ketat lagi terhadap cara pengajaran di sekolah itu agar tidak terjadi hal serupa lagi.
"Kami masih membicarakan (kasus itu) terhadap dinas maupun LP Ma'arif NU. Kami tidak memutuskan secara tergesa-gesa atas kejadian itu," jelasnya.
4. Tanggapan Kapolsek Kaliwungu
Kapolsek Kaliwungu, AKP Akhwan Nadzirin, menjelaskan pihaknya telah melakukan klarifikasi atas video tersebut pada pihak sekolah.
Ia tidak menemukan unsur pidana dalam kejadian ini.
"Dilihat dengan sekilas video itu memang nampak seorang pria yang di sekelilingnya ada pelajar SMK. Namun jika diperhatikan seusai melakukan itu para murid kembali duduk lagi dan mengikuti pelajaran. jadi memang tidak ditemukan unsur kriminal dalam video itu" pungkasnya.