News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Fakta Unik Hari Raya Galungan di Bali, Tradisi Ngejot hingga Aneka Budaya di Tiap Daerah

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

5 Fakta Unik Hari Raya Galungan di Bali, Tradisi Ngejot yang masih terjaga.

Di pekan Galungan ini jalanan Bali tampak cantik dengan hiasan penjor alias bambu dengan hiasan janur yang berderet.

Dilansir dari laman yang sama, penjor merupakan lambang Bhatara mahadewa yang berstana di Gunung Agung atau Bhatara Siwa.

Penjor-penjor tersebut ditancapkan di depan pintu masuk saat penampahan sore agar saat Galungan masih dalam keadaan segar.

Ada yang unik dari penjor di kawasan Banjar jambe, Desa Kerobokan, Kuta Utara Selasa (25/12/2018).

Penjor di kawasan ini dibuat setinggi 16 meter, menurut salah satu warga, I Gede Wira Kusuma waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penjor ini sekitar 1,5 bulan.

"Kira-kira 1,5 bukan untuk menyelesaikan penjor ini. kalau sendirian bisa 3 bulan," ujar Gede sambil tertawa.

Penjor setinggi 16 meter di kawasan Banjar Jambe desa Kerobokan Kuta Utara. (TribunBali)

Para pemuda bergotong royong dalam membuat penjor.

"Setiap kali akan Galungan para teruna di sini saling bantu buat penjor," ungkap Gede.

Ia menceritakan biaya membuat penjor ini sekitar 2,5 juta.

Setiap Galungan dia membuat penjor dengan ukuran yang sama namun motifnya yang berbeda.

4. Tradisi Ngejot

Ngejot berarti memberi atau berbagi pada orang lain.

Tradisi ini biasanya dilakukan menjelang Galungan hingga pada Hari Raya Galungan.

Seperti di lansir dari TribunBali, Biasanya yang di-jot-kan berupa buah, jajan, maupun olahan daging saat penampahan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini