Kolom abu termati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi lebih kurang 128 detik atau 2 menit 8 detik.
Sedangkan laporan yang diberikan oleh PVMBG, erupsi terjadi pukul 12.03 WIB.
Teramati tinggi kolom abu lebih kurang 1.600 meter di atas puncak atau lebih kurang 1.710 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Informasi ini disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di laman vsi.esdm.go.id dan dibagikan di Twitter @vulkanologi_mbg.
Baca: Info BMKG: Prakiraan Tinggi Gelombang & Potensi Hujan di Indonesia Besok, Senin 28 Januari 2019
PVMBG mencatat erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 10 detik.
Saat erupsi terjadi tidak terdengar suara dentuman.
Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga).
Maka dari itu, masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 kilometer dari kawah.
Mengutip laman vsi.esdm.go.id, sebelumnya, tanggal 28 Desember pukul 00.00-12.00 WIB, secara visual, cuaca berawan-hujan.
Arah angin dominan ke timur-timur laut.
Teramati letusan dengan tinggi asap maksimum 200-3000 meter di atas puncak kawah.
Abu vulkanik bergerak ke arah timur-timur laut.
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat 2 Gempa Guncang Lombok Timur dan Jayapura hingga Minggu Pagi (27/1/2019)
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Gempa M 5.3 Guncang Simeulue Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami