Aktivitas Gunung Merapi selama sepekan ini, mengalami peningkatan dari sebelumnya.
TRIBUNNEWS.COM - Aktivitas Gunung Merapi dalam sepekan (8-14 Februari 2019) ini mengalami peningkatan dari sebelumnya.
Terlihat pada aktivitas Gunung Merapi pada Kamis (14/2/2019) kemarin, mengalami guguran sebanyak 21 kali dan guguran lava sebanyak dua kali.
Namun, pada Jumat (15/2/2019) pukul 00.00 - 18.00 WIB, Gunung Merapi mengalami guguran sebanyak 17 kali dengan durasi yang berbeda-beda.
Pada pukul 00.00 - 06.00 WIB, aktivitas Gunung Merapi berdasarkan data seismik, terjadi lima kali guguran dengan durasi 26 - 68 detik.
Baca: Laporan Terbaru Aktivitas Gunung Merapi, BPPTKG Imbau Masyarakat Waspadai Hujan Abu dan Banjir Lahar
Baca: Hingga Pukul 06.00 WIB Gunung Merapi Mengeluarkan 5 Kali Guguran Lava
Kemudian pada pukul 06.00 - 12.00 WIB, terjadi peningkatan pada aktivitas Gunung Merapi dengan jumlah guguran sebanyak delapan kali dengan durasi 17 - 31 detik.
Sedangkan pada pukul 12.00 - 18.00 WIB, aktivitas Gunung Merapi mengalami penurunan dengan jumlah guguran sebanyak empat kali dengan durasi 26 - 38 detik.
Berikut laporan aktivitas Gunung Merapi selama sepekan, dikutip Tribunnews.com dari Merapi.bgl.esdm.go.id:
1. Visual
Selama sepekan, cuaca cerah terjadi pada pagi dan malam hari, sedangkan pada siang dan sore hari, Gunung Merapi mengalami berkabut.
Baca: Update Terbaru Gunung Merapi, Alami Guguran Sebanyak 21 Kali dan Guguran Lava 2 Kali
Baca: Aktivitas Terbaru Gunung Merapi, 2 Kali Guguran Lava ke Arah Kali Gendol Teramati Rabu Malam
Asap teramati berwarna putih tebal, dengan tekanan gas lemah.
Tinggi maksimum asap yang dikeluarkan Gunung Merapi berjarak 150 meter, teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 8 Februari 2019.
Analisis morfologi berdasarkan foto dari sektor tenggara tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi.
Volume kubah lava Gunung Merapi relatif tetap dengan data minggu sebelumnya.
Baca: Aktivitas Terbaru Gunung Merapi, Hingga Rabu Siang 3 Guguran Mengarah ke Hulu Kali GendolĀ
Baca: Aktivitas Terbaru Gunung Merapi, 2 Kali Guguran Lava ke Arah Kali Gendol Teramati Selasa Pagi
Sebagian besar ekstrusi lava yang terjadi langsung gugur ke hulu Kali Gendol.
Teramati awan panas guguran pada Gunung Merapi terjadi pada tanggal 11 Februari 2019 ke arah Kali Gendol.
Awan panas guguran Gunung Merapi terjadi pada pukul 08.58 WIB, jarak luncur 400 m, Amplitudo 70 mm dan durasi 106 detik.
2. Kegempaan
Dalam seminggu ini, kegempaan Gunung Merapi tercatat 1 kali gempa awan panas, 16 kali gempa hembusan, 4 kali gempa vulkanik dangkal, 14 kali gempa fase banyak, 316 kali gempa guguran, 10 kali gempa low frekuensi dan 12 kali gempa tektonik.
Baca: BPPTKG Tidak Rekomendasikan Pendakian Gunung Merapi
Baca: Aktivitas Terbaru Gunung Merapi, Guguran Awan Panas Terjadi Senin Pagi ke Arah Kali Gendol
Kegempaan vulkanik dangkal dan fase banyak pada minggu ini, lebih tinggi dari minggu sebelumnya.
3. Hujan dan Lahar
Pada minggu ini, terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 41 mm/jam.
Hal tersebut terjadi selama 16 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 11 Februari 2019.
Tidak ada laporan tentang terjadinya lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Baca: Video Detik-detik Guguran Awan Panas di Puncak Gunung Merapi
Baca: 15 Kali Guguran Gunung Merapi Mengarah ke Kali Gendol
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, maka dapat disimpulkan bahwa kubah lava Gunung Merapi saat ini masih dalam kondisi stabil.
Kubah lava Gunung Merapi terpantau laju pertumbuhannya masih relatif rendah.
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi dan ditetapkan dalam tingkat aktivitas Waspada (Level 2).
5. Saran
Dengan tingkat aktivitas Gunung Merapi memasuki Waspada (Level 2), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merekomendasikan untuk warga menjauhi puncak Gunung Merapi dengan radius 3 kilometer.
Baca: Kondisi Gunung Merapi Selama Sepekan Terakhir, 377 Kali Gempa Guguran, Status Waspada
Baca: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran
Sehubungan dengan sudah terjadinya beberapa kali awan panas dengan jarak luncur yang semakin besar, maka masyarakat di sekitar alur Kali Gendol agar meningkatkan kewaspadaan.
Guguran lava dan awan panas berpotensi menimbulkan hujan abu.
Maka dari itu, masyarakat di sekitar diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.
Masyarakat agar selalu mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Baca: Aktivitas Terkini Gunung Merapi setelah Semburkan Awan Panas pada Kamis Malam
Baca: Gunung Merapi Semburkan Awan Panas dan Guguran Lava Pijar, Ini 6 Peringatan BPPTKG
Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi, masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat.
Radio komunikasi juga dapat digunakan pada frekuensi 165.075 MHz.
Warga juga bisa mengakses website www.merapi.bgl.esdm.go.id atau media sosial BPPTKG.
Warga juga dapat datang ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana no. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192.
(Tribunnews.com/Whiesa)