Mereka kemudian diajak pindah ke Malang.
Disebutkan apabila mereka pindah ke Malang maka akan terhindar dari kiamat.
"Ini nggak masuk akal. Mereka sampaikan kalau ikut grup ini, kalau dunia ini kiamat, mereka tidak ikut kiamat," kata Ipong.
Sebelumnya, kisah ini viral setelah unggahan seorang warganet bernama Rizky Ahmad Ridho di grup Facebook Info Cegatan Wilayah Ponorogo (ICWP) pada Senin (11/3/2019).
Baca: Polres Batu Ikut Selidiki Penyebar Isu Kiamat yang Beredar dari Ponorogo
Baca: Takut Isu Kiamat, 52 Warga Ponorogo Hijrah ke Malang, Begini Cara Mereka Kelabuhi Kades dan Tetangga
Dikutip dari sumber yang sama berikut unggahan warganet tersebut.
"#kepoinfo seng omahe watu bonang enek ora jarene lemah' pdo.di dol.gek pindah neg malang kae kronologine pie.. Seng 2 krngu" jarene kenek doktrin seng kiamat disek dwe daerah kno gek jarene neh kui gae jaket MUSA AS..kui aliran opo lurrr.samarku mbat brawek neg daerah" lio..Ngnu wae..mergo rdok nyamari babakan ngne kie wedi ko mbat di gae edan lak io.jembuk," tulis Rizki di Grup ICWP.
Kira-kira dalam bahas Indonesia, berarti:
#kepoinfo yang rumahnya di Watu Bonang ada apa tidak. Katanya tanah semua dijual terus pindah ke Malang itu gimana kronologinya.
Dengar-dengar katanya kena doktrin yang kiamat pertama daerah situ dan katanya ada yang pakai jaket MUSA AS.
Itu aliran apa, khawatirku merembet ke daerah lain. Gitu aja. Soalnya agak membahayakan bab seperti ini takutnya malah membuat orang gila.
Kemudian seorang pengguna Facebook Muhtar Tatung membenarkan kabar yang beredar.
Muhtar mengatakan di desanya terdapat keluarga yang menjual harta bendanya dan menyebut kiamat akan terjadi empat tahun lagi.
Keluarga tersebut kemudian hijrah ke Malang untuk beribadah.
"Gonku enek mas mobile montore sapine didol jare 4thun engkas rep kiamat.wong tuane sak anak bjone diajak neng malang.jare rep ngibadah tohok," tulis Muhtar.
(Tribunnews.com/Miftah)