Presiden Jokowi menyampaikan duka bagi korban banjir bandang yang menerjang Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua pada Sabtu (16/3/2019) malam.
TRIBUNNEWS.COM - Banjir bandang telah menerjang Sentani Kabupaten Jayapura pada Sabtu (16/3/2019) malam.
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal akibat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua ini menjadi 58 orang.
Selain korban meninggal, banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua tersebut juga membuat 74 orang luka-luka.
Baca: Presiden Minta Kepala BNPB Utamakan Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sentani
Baca: Prajurit Yonif RK 751/VJS Amankan Uang Jutaan Rupiah Dalam Peti Saat Evakuasi Banjir Bandang Sentani
Data korban akibat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua ini disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugorho di Graha BNPB Jakarta Timur, Minggu (17/3/2019) pukul 16.00 WIB.
"Sampai dengan sore ini tercatat 58 korban meninggal dunia, yaitu 51 di Kabupaten Jayapura dan 7 orang di Kota Jayapura."
"Sebanyak 51 korban di Kabupaten Jayapura tertimbun longsor dan terbawa arus, sedangkan yang 7 orang di Kota Jayapura tertimbun longsor," kata Sutopo, dikutip dari Tribunnews.com.
Sutopo mengatakan, 51 korban meninggal di Kabupaten Jayapura, terdapat di RS Bhayangkara Polda Papua 39 orang, di RS Marthen Indey tujuh orang, RS Yowari lima orang dan tujuh orang lainnya ada di RS Kota Jayapura.
Sutopo Purwo Nugroho mengaku menerima data korban meninggal bervariasi mulai dari 70 orang, 68 orang, 63 orang, dan 58 orang.
Baca: Banjir Bandang di Papua - 58 Orang Meninggal, Bayi Umur 5 Bulan Terjebak Dikolong Rumah Selama 6 Jam
Baca: Video Detik-detik Anggota TNI Selamatkan Bayi Korban Banjir Bandang Sentani, Terjebak selama 6 Jam
"Namun prinsipnya BNPB selalu koordinasi dengan BPBD, dengan Kementerian Lembaga untuk betul-betul menyampaikan data korban yang sudah terverifikasi. Jadi data 58 orang meninggal dunia ada di Rumah Sakit," kata Sutopo.
Atas kejadian banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyampaikan duka yang mendalam.
"Selamat pagi. Kabar duka datang Papua, Sabtu kemarin. Di malam akhir pekan itu, banjir bandang dan longsor menerjang daerah permukiman penduduk di Sentani, Kabupaten Jayapura, yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda warga.
Dari Jakarta, saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga korban yang meninggal." tulis Jokowi melalui akun Instagram @jokowi.
Baca: Sudah 4.150 Orang Mengungsi Akibat Banjir Bandang di Sentani
Baca: Banjir Bandang Sentani, BNPB: 4.150 Orang Mengungsi
Selain menyampaikan duka yang mendalam, Presiden Jokowi juga memberikan update informasi tentang banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura tersebut.
"Selain menimbulkan korban jiwa, banjir bandang ini juga telah merusak sejumlah bangunan fasilitas umum, rumah sakit, pertokoan, jembatan, jalan penghubung, lahan pertanian dan rumah warga di Kabupaten Jayapura.
Saat ini, sementara proses evakuasi para korban terus dilakukan, penanganan bencana banjir juga langsung dikerjakan oleh tim gabungan Kementerian PUPR, BNPB dan BPBD Papua, TNI, Polri, relawan dan warga setempat," tulis Jokowi kembali.
Presiden Jokowi pun lantas segera meminta laporan terkait penyebab terjadinya banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua ini.
Baca: UPDATE : Banjir Bandang Sentani 16.00 WIB, BNPB Korban Meninggal 58 Orang dan Luka-Luka 74 Orang
Baca: Detik-detik Evakuasi Bayi Berusia 5 Bulan yang Terjepit Reruntuhan Akibat Banjir Bandang di Sentani
Hal tersebut dilakukan Presiden Jokowi sebagai bahan untuk penanganan kerusakan yang terjadi.
"Selain itu, saya meminta laporan terkait penyebab terjadinya bencana banjir ini, sebagai bahan bagi bagi pemerintah untuk langkah selanjutnya yaitu penanganan kerusakan daerah hulu sungai. Ini akan kita kerjakan tidak hanya di Sentani, tapi juga di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia," tulis Jokowi.
(Tribunnews.com/Whiesa)