Meski dulu sempat berdandan menyerupai perempuan, Igun mengakui bahwa itu menjadikan dia terkenal hingga sekarang.
"Mungkin di tahun 2005-2010 karakter aku di televisi aku perempuan banget, dan itu semua aku benar-benar medapatkan popularitas dari situ," paparnya.
Merasa sudah semakin tua, Igun berujar dirinya sudah malu jika berpakaian dan berdandan seperti dulu yang sangat mirip perempuan.
"Ya sebenarnya kalau kenapa aku nggak berdandan lagi seperti pada zaman dahulu kala ya mungkin semakin usia ya semakin tua. Jadi kan punya malu juga," ujar Igun.
Desainer berusia 42 tahun itu pun menegaskan bahwa dirinya mengetahui dan memahami batas cara berpakaian yang benar itu seperti apa.
Tak bermaksud membela diri, Igun pun meceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Alasan Igun mengenakan kostum yang dikenakan lantaran sudah ditentukan oleh kru acara tersebut.
"Aku bukan melakukan sebuah pembelaan ya, aku berhak untuk bisa bercerita."
"Jadi kalau misalnya kita syuting di televisi itu ada kan produser, ada wardrobe, ada kreatif dan semua yang kita pakai itu kan udah ditentuin sama produser. Dan itu tayangan live," jelas Igun.
Lebih lanjut Igun mengatakan pihak televisi sudah menyetujui pakaian yang akan ia kenakan.
Tidak mendapatkan larangan dari produser, Igun pun tak ragu mengenakan pakaian pilihannya.
"Kalau pada waktu itu produser aku tidak approve dengan apa yang aku pakai harusnya dia punya hak untuk komen aku. Dan pada waktu itu ada CEO dari Trans dan segala macem."
"Dan itu terjadi saat ulang tahun Brownis yang ke-6 jadi konsep kita Back To 60s," bebernya.
Puluhan tahun berkecimpung di dunia fashion, Igun berujar kerap berdebat dengan pihak wardrobe.
Baca juga: Ivan Gunawan Pamit dari Brownis, Ruben Onsu Merasa Sedih dan Kehilangan: Berat untuk Saya Lewatin