Saat itu, dua manajer baru duduk di tribun di Goodison Park, menyaksikan Everton menjamu Arsenal.
Everton saat itu, baru saja menunjuk Carlo Ancelotti setelah pemecatan Marco Silva. Sedangkan Arsenal, ada Mikel Arteta yang duduk di kursi direktur.
Dia baru diangkat jadi pelatih Arsenal sehari sebelumnya.
Arteta memperhatikan Freddie Ljungberg memimpin Arsenal untuk laga terakhir kalinya sebagai Pelatih sementara. Pertandingan saat itu berakhir 0-0.
Sejak momen itu, Arsenal kini telah menemukan arah yang benar. Sedangkan Everton masih jauh dari harapan, bahkan cenderung berada di jalan yang salah.
Arsenal finis di urutan ke-8 musim itu, sedangkan The Toffees finis di urutan ke-12.
Lebih dari tiga tahun kemudian, Everton kembali akan menyambut Arsenal di Goodison Park, dan dalam situasi yang sangat beda jauh.
The Gunners unggul lima poin di puncak klasemen Liga Premier, sedangkan Everton yang sekarang di bawah asuhan Sean Dyche di zona degradasi di peringkat 19.
Namun perlu diwaspadai Arteta juga, karena Everton telah memenangkan 3 dari empat pertandingan Liga Premier terakhir saat melawan Arsenal.
Meski dalam pertemuan terakhir di Emirates Stadium, Arsenal menang telak 5-1.
Sejumlah pemain Arsenal telah kembali berlatih setelah sebelumnya cedera termasuk Reiss Nelson.
"Kami tidak tahu sejauh mana cederanya. Fakta bahwa dia harus segera meninggalkan lapangan bukanlah kabar baik, terutama dengan seseorang seperti Reiss yang sangat kuat dan cepat. Mari kita lihat apa yang akan terjadi," kata Arteta terkait Reiss Nelson.
Januari adalah bulan yang sibuk bagi Arsenal baik di dalam maupun di luar lapangan, tetapi fokus sekarang beralih ke Februari.
Mikel Arteta sekarang memiliki skuad yang diharapkan membawa mereka meraih gelar juara Liga Premier pada akhir Mei.