News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia U20

10 Dampak Jika Piala Dunia U20 FIFA Batal di Indonesia versi Akmal Marhali, Pesan untuk Politikus

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Delegasi FIFA melakukan tinjauan ke Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/3/2023) siang. Kunjungan tersebut dalam rangka melihat kesiapan Stadion Manahan, Solo sebagai satu di antara stadion penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023 Indonesia yang dimulai 20 Mei 2023 mendatang. Akmal Marhali, menguraikan 10 potensi sanksi yang bisa diberikan FIFA jika Piala Dunia U20 2023 batal di Indonesia

Analisis Akmal Marhali merujuk pada kabar yang menyebut official drawing yang dijadwalkan di Bali, 31 Maret pekan depan, diundur hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Menurut Akmal, mundurnya jadwal drawing sudah bisa jadi alasan FIFA memberikan sanksi besar bagi negara yang 70 persen penduduknya pecinta sepakbola ini.

"Saya dengar rumor bahwa acara official drawing Piala Dunia U20 di tanggal 31 Maret batal. Meski santer, tapi saya masih cari info terus, dan jika info itu benar, maka Indonesia pasti kena sanksi di-banned oleh FIFA," ujar Akmal di depan peserta Diskusi Suporter Timnas Indonesia bertajuk “Suara Suporter: Piala Dunia U-20 Harga Mati!”, Jakarta, Jumat (24/3).

Akmal meminta kepada para suporter sepakbola Indonesia untuk bersama-sama mengawal agar Piala Dunia U20 tetap bergulir.

Ia menilai kesempatan menjadi tuan rumah yang sudah diminta sendiri oleh pemerintah, lalu disetujui FIFA, dan sudah pula dipersiapkan sayang jika harus dibatalkan.

"Dalam sepak bola, suporter adalah nyawa dari permainan sepak bola. Beberapa waktu ke belakang, banyak pro dan kontra yang muncul di masyarakat terkait perhelatan U-20 di Indonesia, berkaitan dengan keikutsertaan timnas Israel. Satu hal yang harus kita ingat, tugas kita sebagai suporter adalah mengawal Piala U-20 2023 sampai tuntas, sesuai judul diskusi kita sore ini, Piala Dunia U-20 harga mati.” tegasnya.

FIFA Minta Jaminan Keamanan Semua Peserta Piala Dunia U-20 2023

Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali saat menghadiri kegiatan Diskusi Suara Suporter 'Piala Dunia U-20 Harga Mati di Pulau Dua Senayan, Jakarta, Jumat (24/3/2023). Tribunnews/Abdul Majid (Tribunnews/Abdul Majid)

Kabar mundurnya jadwal drawing Piala Dunia U-20 2023 itu, menurut Akmal Marhali lantaran FIFA meminta jaminan keamanan bagi seluruh peserta Piala DUnia U-20 2023.

“Ini saya baru dapat kabar dari FIFA drawing 31 maret di Bali ditunda, FIFA minta jaminan 24 peserta aman baru drawing akan diadakan,” kata Akmal Marhali.

Ditengarai, permintaan FIFA soal jaminan keamanan itu terkait masifnya penolakan terhadap satu peserta Piala Dunia U-20 2023, Timnas Israel U-20. 

Akmal Marhali juga angkat bicara terkait maraknya penolakan Timnas Israel yang akan tampil di Piala Dunia U-20 2023 Indonesia.

Menurut Akmal, perihal penolakan yang didasari masalah politik jangan lah dicampur adukan dengan olahraga dalam hal ini sepakbola.

Seperti diketahui, secara politik memang Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel.

“Saya sampaikan bahwa sejatinya sepakbola itu seharusnya tidak dibenturkan dengan masalah politik. Kalau nanti ada hubungannya dengan pemerintah ini kan kaitannya sebagai negara dengan sebuah bagian dari kehidupannya dalam hal ini sepakbola,” kata Akmal dalam kegiatan Diskusi Suara Suporter Piala Dunia U-20 Harga Mati di Pulau Dua Senayan, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

“Kemudian kalau digesekkan dengan kepentingan politik maka akan sangat kontraproduktif menurut saya,” sambungnya.

Dalam hal ini Akmal mengatakan seharusnya semua pihak sama-sama mensukseskan gelaran Piala Dunia U-20.

Pasalnya, proses menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tidaklah mudah. Mulai dari mengajukan penawaran, kemudian FIFA menerima hingga akhirnya FIFA mempercayakan Indonesia menjadi tuan rumah.

Akmal juga mengatakan apabila permasalahan ini terus berlarut dan tidak ada jalan tengahnya, tak menutup kemungkinan FIFA bakal mencabut Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

“Kaitannya dengan Piala Dunia U-20 saya setuju dengan tema ini ‘Piala Dunia Harga Mati Buat Kita’ kenapa? Kita sudah tanggung mencalonkan sudah diterima dan kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Kemudian masa gara-gara Israel kita batal jadi tuan rumah dan potensi itu bisa saja terjadi,” ujar Akmal.

“Sejarah membuktikan tahun 2019 ketika Malaysia jadi tuan rumah kejuaraan para renang dan Malaysia ketika itu menolak Israel. Saat penyelenggaraanya dibatalkan di Malaysia. Potensi itu juga ada buat Indonesia,” jelasnya.

Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 dijadwalkan bergulir pada 20 Maret – 11 Juni 2023 di enam kota yakni Jakarta, Palemnbang, Bandung, Solo, Surabaya dan Bali.

Baca juga: Media Malaysia Lempar Sindiran Atas Sikap Indonesia Soal Israel di Piala Dunia U-20

Gelombang Penolakan Kepesertaan Timnas Israel

Seperti diketahui, kepesertaan Timnas Israel U-20 di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia kembali mendapat penolakan dari kepala daerah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, turut menolak kehadiran timnas Israel sebagai peserta Piala Dunia U20 2023 di Indonesia.

Timnas Israel menjadi satu dari lima wakil Eropa yang tampil di Piala Dunia U20 2023.

Baca juga: PDI Perjuangan Jawa Timur Tolak Israel Berlaga di Piala Dunia U20 di Wilayah Jatim

Adapun empat negara lainnya yakni Perancis, Italia, Slovakia, dan Inggris.

Ganjar Pranowo menolak Israel bermain di Jawa Tengah, lebih tepatnya Stadion Manahan, Surakarta, yang menjadi salah satu venue kompetisi sepak bola level junior tersebut.

Stadion Manahan rencananya bakal menjadi tempat final Piala Dunia 2023.

Alasan Ganjar Pranowo menolak Israel karena sikap dukungan dan komitmen untuk kemerdekaan Palestina.

"Sehingga penyelenggaraan Piala Dunia U20 bisa dilakukan tanpa mengorbankan komitmen panjang kita untuk mewujudkan Palestina merdeka. Serta, tetap menjaga kedamaian sosial-politik di dalam negeri Indonesia," kata Ganjar Pranowo dikutip Kompas Regional.

"Saya berharap agar diupayakan langkah-langkah terobosan bersama, tanpa kehadiran Israel," katanya.

Selain itu, dia juga menjadikan amanat Presiden RI Indonesia, Ir Soekarno, sebagai alasan lain penolakan Israel.

Baca juga: Media Malaysia Lempar Sindiran Atas Sikap Indonesia Soal Israel di Piala Dunia U-20

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat Rakornas Kepala Daerah se-Indonesia di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). (DOK. Pemprov Jateng)

"Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces."

"Jadi ya kita ikut amanat beliau," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (23/3/2023).

2 Gubernur Melawan Sebelum

Gubernur Bali I Wayan Koster Beri Selamat Ulang Tahun ke-50 PDI Perjuangan (Tangkapan Layar Twitter @PDI_Perjuangan)

Ganjar Pranowo memberikan keterangan penolakan terhadap Israel, Gubernur Bali, I Wayan Koster, lebih dulu mengirim surat ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI.

Dalam surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET, Wayan Koster melarang Israel bermain di Bali, tepatnya Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali," tulis surat tersebut.

"Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan tim dari negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," tulisnya lagi dalam surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET.

Bersamaan dengan hal tersebut, sudah ada dua Gubernur yang "melawan" kebijakan Pemerintah Pusat.

Seperti diketahui, PSSI dan Pemerintah Pusat tengah berusaha agar Piala Dunia U20 2023 berjalan lancar, termasuk menerima kedatangan timnas Israel sebagai peserta.

(Tribunnews.com/Chrysnha, Abdul Majid)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini