Laporan Wartawan Tribun Lampung, Ferika Okwa Rumanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Selain identik dengan bulan ibadah, Ramadan juga tidak lekang dari sejumlah tradisi.
Salah satunya, rutinitas bertajuk buka bersama.
Kegiatan yang mengusung semangat silaturahmi ini, biasanya dipusatkan di rumah makan yang setiap sore harinya selalu dipenuhi pengunjung.
Salah satunya, seperti tampak di Waroeng Cabe2an Rawit Ruwet, di Jalan Endro Suratmin no. 212 (Simpang Ambon), Sukarame, Bandar Lampung.
Suasana jelang puasa di Waroeng Cabe2an Rawit Ruwet, di Jalan Endro Suratmin no. 212 (Simpang Ambon), Sukarame, Bandar Lampung. (Tribun Lampung/Okta Kusuma Jatha)
Bagi penggemar kuliner bercitarasa pedas, tempat ini cukup direkomendasikan untuk dikunjungi.
Membuat tempat kuliner bertema tradisional ini berbeda, adalah menu ayam geprek yang disuguhkan dengan pilihan lima level tingkat kepedasan sambalnya.
Di mana pengunjung akan menikmati sensasi berbuka puasa berbeda dari biasanya.
"Kalo menu ayam gepreknya, pastinya setiap orang sudah mengenal kuliner tradisional ini. Tapi yang membuatnya berbeda dan ekslusif, karena kami menawarkan sajian ayam geprek dengan paduan sambal super pedas," kata Ayi Purnama Fitriani, Pengelola Waroeng Rawit Ruwet.
"Jadi, bagi penggemar pedas rugi rasanya kalo belum mencoba kuliner andalan ini. Apalagi, harganya hanya Rp 12 ribu per porsi. Itu sudah termasuk paket nasi hangat, lalapan, dan es teh gratis," ujar Ayi.
Bicara soal tingkat kepedasan sambal, dimulai dari level satu (pedas normal), level dua (pedas sedang), level tiga (pedas menengah), level empat (sangat pedas), dan level lima (super pedas).
Sedangkan untuk jenis sambalnya, terdiri dari tujuh varian pilihan.
Di antaranya, jenis cabe2an bawang, cabe2an tomat, cabe2an kecap, cabe2an mentah, cabe2an terasi, cabe2an korek, dan cabe2an ijo.
Istilah cabe2an ini, merupakan penyebutan lain dari jenis sambal yang disajikan.