Pilihan makanan siap saji yang berenergi, mudah diolah dan awet bisa jadi pilihan. Semisal, sosis, dendeng, kornet, abon, sereal juga serta.
"Saya selalu membawa permen atau gula jawa untuk membantu mencairkan suasana atau kondisi tubuh saat pendakian," kata Aldila.
4. Latihan fisik.
Mendaki gunung dibutuhkan fisik yang kuat. Bahkan, bagi pendaki yang biasa naik gunung pun dikatakan Aldila harus menyiapkan fisik.
"Paling tidak, sepekan sebelum mendaki harus rutin berolahraga, khususnya joging, untuk meningkatkan stamina," imbuh pegawai di kantor pemerintahan ini.
5. Mendaki secara nyaman.
"Pendakian awal akan membuat kita mengeluarkan banyak keringat. Itu sebabnya, pakailah baju yang nyaman dan menyerap keringat," pinta Aldila.
Biasanya, Aldila memakai long jhon sebagai dasar. Selain cepat menyerap keringat, bahan ini dikatakannya membuat badan hangat.
Dia juga memilih memakai kemeja flanel dan celana kargo. "Jangan mengenakan skiny jeans karena akan membuat kaki lecet," saran dia.
6. Atur ritme pendakian.
Mengatur ritme pendakian penting saat mendaki gunung dalam bentuk berombongan. Jika merasa lelah, Aldila menyarankan agar pendaki tak sungkan meminta rombongan beristirahat.
"Jangan memendam rasa lelah karena berbahaya. Yang fisiknya kuat juga harus bisa menahan ego," katanya.
Itu sebabnya, Aldila menyarankan pembagian tugas dalam rombongan atau kelompok pendaki sebagai leader, middle dan sweaper.
7. Menikmati prosesnya.
"Nikmati setiap hal yang kamu temukan selama pendakian. Karena lewat cara itu, setiap langkah yang terasa berat akan menjadi ringan, setiap terik akan menjadi nyaman," ujarnya. (*)