Dari sini, perjalanan dalam rangka Tur Krakatau terbilang berjalan dengan baik. Sebab bus yang digunakan termasuk dalam bus wisata yang memiliki standar tinggi.
Tempat duduk yang empuk meski jarak antar kursi depan amat sempit, pendingin udara yang berfungsi dengan baik, musik dan karaoke.
Bukan itu saja, laju bus pun nyaman, lubang yang menghias jalan lintas seolah tidak dirasakan penumpang.
Dua jam perjalanan, akhirnya peserta tiba di Grand Elty Krakatoa pada pukul 08.00.
Panitia memberikan perintah untuk segera merapat ke dermaga dan melakukan registrasi ulang untuk mencocokan penempatan peserta sesuai kapal.
Namun rupanya kebijakan ini tak berjalan maksimal, panitia kewalahan karena peserta terlaju ingin naik kapal. Jadi 10 kapal motor sederhana berpenumpang maksimal 30-35 orang langsung dijejali penumpang.
Menariknya, perjalanan laut peserta Tur Krakatau didukung dengan cuaca yang bersahabat.
Ombak begitu tenang mengayun-ayunkan kapal.
Sesekali ada saja ombak satu dua meter, namun menurut kapten kapal ombak tersebut tidak menjadi masalah di laut.
Tapi tetap saja, bagi peserta yang tidak kuat dengan perjalanan laut, mabuk laut menjadi suguhan utama.
Beberapa peserta, khususnya perempuan terlihat murung menahan mual dan muntah walau telah dicekoki obat mausk angin.
Tapi satu catatan yang perlu diperhatikan bagi anda yang ke depan bisa saja menjadi peserta Tur Krakatau, Jangan sekali-kali duduk di dalam kapal bersama mesin kapal. Mengapa?
Dijamin kemempuan pendengaran anda akan berkurang karena bisingnya mesin amat menyakitkan telinga.
Apalagi ini perjalanan jauh.