Dari mana mereka bisa simpulkan hal tersebut? Hanya dari acara debat televisi! Ya, begitu dahsyatnya dampak debat bagi perilaku pemilih di Amerika. Sementara Romney dilihat sebagai figur yang tidak memiliki prinsip yang jelas serta hanya mewakili kepentingan kelas menengah.
Ketika kemudian Obama dinyatakan menang, saya menjadi tidak terlalu kaget. Hasil dari survey juga menunjukan bahwa tiga faktor utama menjadi penentu kemenangan Obama yaitu perempuan, kalangan latin, dan anak muda.
Dengan program asuransi kesehatan Obamacare dan berbagai program dan kebijakan pro perempuan, sangat wajar bila Obama menuai dukungan signifikan dari kalangan latin Amerika dan perempuan.
Latin adalah minoritas terbesar di Amerika dengan tingkat pertumbuhan yang signifikan. Kalangan latin sangat simpatik dengan berbagai kebijakan Obama di bidang Imigrasi dan kesehatan yang berpihak pada mereka.
Singkat kata, saya semakin percaya bahwa dua faktor kunci adalah resep universal bagi siapapun yang memiliki cita-cita meraih posisi kepemimpinan yaitu kekuatan karakter dan program.
Obama mampu melawan kekuatan dahyat pemodal dengan citra diri yang memiliki kekuatan kejujuran dan ketulusan. Dipadukan dengan rekam jejak dan program yang berpihak pada rakyat banyak, keduanya menjadi kombinasi yang sangat dahsyat.
Semoga para pemimpin masa depan Indonesia mau dan mampu untuk belajar dari fenomena pilpres AS ini.