Demikian pula, simulasi otak akan membantu kita memahami penyebab utama penyakit-penyakit otak.
Juga bermanfaat untuk mendiagnosa lebih awal, mengembangkan pengobatan baru, dan untuk mengurangi ketergantungan pada pengujian hewan.
Ilustrasi supercomputer
Proyek Blue Print Human Brain akan menjadi cahaya baru untuk menjawab pertanyaan manusia yang senantiasa menjadi misteri sejak dua setengah ribu tahun yang lalu, misalnya: Apa artinya penglihatan, berpikir, mengingat, belajar, untuk mengetahui, untuk memutuskan, dll? Apa artinya kesadaran manusia?
Dengan demikian, Proyek Blue Print Human Brain memiliki potensi untuk merevolusi teknologi, kedokteran, neuroscience, dan masyarakat di masa depan.
Dalam proyek, Blue Print Human Brain akan merekonstruksi potongan-potongan otak dan membangun otak virtual dalam sebuah supercomputer.
Otak virtual akan menjadi alat yang luar biasa memberikan pemahaman baru ahli saraf, atau ahli otak dalam pemahaman yang lebih baik tentang penyakit saraf.
Struktur sel-sel saraf
Proyek Blue Brain membangun otak virtual. Kekuatan komputasi yang dibutuhkan cukup besar. Setiap neuron simulasi memerlukan setara dengan komputer laptop. Sebuah model dari seluruh otak akan memiliki miliaran.
Teknologi superkomputer dengan cepat mendekati tingkat di mana simulasi seluruh otak menjadi kenyataan.
Sebagai langkah pertama, proyek ini sejak tahun 2005 telah berhasil mensimulasikan kortikal. Jaringan saraf pada manusia, jumlahnya sangat rumit, khusus dikorteks manusia dapat memiliki sebanyak dua juta kolom, masing-masing memiliki urutan 100.000.
Proses ini sepenuhnya didorong data dan pada dasarnya secara otomatis dijalankan oleh superkomputer. Sementara model yang dihasilkan menunjukkan perilaku yang sudah diamati dalam tahun dalam eksperiment neurosains.
Model ini akan menjadi blok bangunan dasar untuk model skala yang lebih besar mengarah ke otak virtual yang lengkap.
Dengan demikian, tujuan utama proyek Blue Print Human Brain adalah untuk membangun model virtual, yang secara biologist bersifat.