Maka Seni Padi yang menera menjadi "Semua Nilai Pancasila Akuntabel, Demokratis dan Inklusif" dalam proses pemaknaan pengalaman dan pengamalannya menemukan titik altruisme paling luhur, ketika bangsa ini masih dan akan bersepakat dengan Kebenaran (truth) yang dikandungnya. Serta bangsa ini telah dan masih menemukan Ketetapan Kepercayaan akan nilai-ni lai universal Pancasila bekerja menginspirasi relung kehidupan berbangsa dan bernegara. Altruisme paling luhur ini ada pada dua panorama filosofis yang tertera dalam "Semua Nilai Pancasila Adil Dan Indah." Dalam Pancasila, Adil sendiri adalah bagian asasi dari Cita-ideal tatanan masyarakatnya da n Tujuan Eksistensial Pancasila. Sementar Indah sebagai manifestasi keber¬bedaan dan keberagaman (Bhinneka) yang saling melengkapi dalam Persatuan, adalah Kehendak Pe¬rennial Pancasila. Sejakdari itu maka bangsa ini ada.
Cita Ideal, Tujuan Eksistensial dan Kehendak Perenial Pancasila
MEMBAHASAKAN Nilai-nilai Pancasila ke dalam relung kehidupan bangsa ini memerlukan tindakan dan kepedulian untuk menindakkannya dalam la- pangan luas kehidupan. Jika semuanya terlaksana, maka Semua Nilai Pancasila itu Adil dan Indah merupakan cerminan etis dan filosofis dari Seni Padi (Semua Nilai Pancasila Akuntabel, Demokratis dan Inklusif). Di sini kita, bangsa ini, tertantang untuk mewujudkan dua panorama filosofis ini: Adil dan Indah.
Adil atau keadilan merupakan nilai yang terkandung dalam Sila Kelima Pancasila dan mendasari segala tujuan, dan maksud sila-sila lainnya. Sebab keadilan atau pun adil itu sendiri adalah gambaran posisi da n sikap seimbang (imparsial). Adil sendiri adalah Cita-ideal suatu tatanan masyarakat di manapun. Bahkan di pembukaan UUD 1945, kita tidak lagi menghendaki adanya penjajahan, yang merupakan bentuk kelaliman kontra keadilan. Dan dalam falsafah kita, keadilan a dal ah Tujuan Eksistensial dari Pancasila itu sendiri. Maka menjadi jelas mengapa Bangsa ini ada, berkumpul dalam keberagaman dan keberbedaan (Bhinnelca) untuk menjadi satu ialah untuk mewujudkan teladan kedamaian dan keadilan. Sementara Indah sebagai Kehendak Perenial Pancasila merupakan tatanan unsur-unsur Bangsa ini yang terbentang sepanjang gugusan negeri dalam mewarnai keragaman itu dengan nilai-nilai luhur Pancasila yang universal. Inilah sisi akuntabel dari nilai-nilai Pancasila yang dapat diterima oleh semua kalangan.
Namum, tantangannya ialah bagaimanakah memanifestasikan Semua Nilai Pancasila itu Adil dan Indah dalam kehidupan khalayak, dalam seluruh lapis dan relung kehidupan?
Maka dalam hal ini diperlukan, dalam segala arasnya, tindakan-tindakan nyata mengaplikasikan nilai-nilai ini dan meimplementasikan Cita-ideal, Tujuan-eksistensial Pancasila dan Kehendak Perennialnya. Gerakan menyemestakan atau GALAKSI Pancasila (Gerakan Aksi Langsung Amalkan Sejak Dini—Pancasila) tak lain kepedulian sejak dini akan pentingnya terciptanya tatanan Adil dan tatanan Indah sebagai manifestasi nilai dari kelima sila Pancasila yang perlu memperoleh sokongan, dukung- an dan dorongan di segala bidang dari seluruh pihak unsur bangsa dan negara. Ini merupakan upaya membumikan Pancasila ditengah masyarakat tanpa minat da n kepedulian yang membentur era keterbukaan dan kebebasan di millennium ketiga ini.
Jika semua nilai Pancasila ini melahirkan komuni- tas keteladanan yang mempunyai keadaban luhur dan berbudipekerti, itu bukan berati Pancasila sendiri mam- pu mencanangkan dirinya. Tak lain adalah karena keberbedaan dan keberagaman di tengah kelompok- kelompok komuniter masyarakat dipahami dalam Esensi Kesatuan (Tunggal Ika) Pancasila sehingga saling mengikat dan menginspirasi. Dan mampu mengikat- kan setiap kepentingan primordial kepada kepentingan nasional. Jika komunitas ini telah terbentuk maka di sini lah kita dapat menjumpai aplikator sejati.
Masyarakat sudah mengetahui peluang kemajuan bangsa ini melalui keberlimpahan Sumber Daya Alam, ditambah Sumber Daya Manusia yang cukup perlu "pengayaan diri," ditambah Sumber Daya Nilai yang tersirat dalam kearifan-kearifan pengalaman hidup bangsa yang termaktub dalam Pancasila. Di atas serakan Tanah kepulauan di bentangan Air lautan itu, Pancasila menemukan Fakta Bumi Indonesia yang mengabarkan keberagaman dan keberbedaan ini. Lalu terbentuklah satu karakter dan mental juang putra-putri bangsa yang melampaui segala keberbe¬daan dan kecenderungan primordial. Sisi ini, sebenarnya, merupakan aspek universal Pancasila yang cen- derung mendunia. Dengan keistimewaan ini, Bangsa Indonesia mempunyai "modal sosial" untuk berkiprah di panggung pergaulan tingkat Dunia dan memperoleh kans untuk menjadi wasitnya. Pancasila telah cukup dan mencukupi bekal keberlangsungan Tanah Air dihuni oleh pendudukyang beragam untuk membentuk suatu "organisme masyarakat" yang disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (Strong united country).
Untuk dijabarkan lebih seksama Cita-ideal Pancasila itu adalah Keadilan Sosial, Kesejahteraan Sosial, dan Supremasi Hukum bagi seluruh lapis dan golongan masyarakat Indonesia. Tujuan Eksistensial Pancasila adalah Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan Tanah Airnya, sebagaimana telah diawali oleh Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Kehendak Perenial Pancasila itu adalah Bersatu dalam Perbedaan dan Keindahan, dan Berbeda untuk menjadi Satu—Bhinneka Tunggal Ika. Selain Pancasila apalagi?