Bukan hanya TAFISA, teror bom Thamrin juga tidak akan mempengaruhi persiapan Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP 2017 dan Asian Games 2018.
"Ini harus menjadi semangat kita bersama, jangan sampai ini di tunda segera laksanakan karena ini bukan hal sepele dan menyangkut kepercayaan, kenyamanan sekaligus agar para tamu mancanegara ingin kembali datang ke Indonesia. Semua destinasi wisata harus kita siapkan dengan baik agar menjadi juru bicara kita di negara masing-masing,“ kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam ini.
Menpora mengungkapkan bahwa yang lebih penting lagi adalah ajang ini bisa dimaksimalkan lewat publikasi dan sosial media.
"Tidak ada keraguan dari panitia dan pemerintah Indonesia untuk menjadi tuan rumah yang baik, momentum 14 Februari untuk Senam Poco-poco tidak hanya memecahkan MURI tetapi Guiness Book of Record Dunia, dengan begitu 10 ribu orang akan merasakan kenyamanan dan keamanan yang kita sajikan. 14 Februari harus menjadi momentum penting sebelum pelaksanaan di Oktober nanti. Untuk media dan broadcasting, kegiatan ini harus diliput bukan hanya oleh media nasional tetapi media asing juga," kata Menteri asal Bangkalan, Madura ini.
Imam Nahrawi juga mengingatkan terkait penggunaan dana, yang terpenting adalah transparansi dan akuntabilitas agar menjadi pelajaran berharga sebelum menjadi tuan rumah event olahraga bergengsi yang lain.
"TAFISA harus menjadi tonggak awal yang baik. Segera laksanakan semua yang telah direncanakan, kita mulai hari ini dan saya akan segera laporkan ke Presiden tentang persiapan ini," kata Menpora yang didampingi Sesmenpora Alfitra Salamm, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah, Staf Khusus Faisol Reza dan jajaran pejabat Kemenpora lainnya.