Ditulis oleh : Humas Fraksi PKS
TRIBUNNERS - Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil mengapresiasi efektivitas kinerja Satuan Tugas (Satgas) TNI-Polri dalam Operasi Tinombola.
Hal ini menyusul dilumpuhkannya sejumlah aktor utama kelompok teroris di Poso, serta dugaan tewasnya pimpinan kelompok teroris Santoso yang selama ini menjadi buron.
"Langkah satgas ini perlu diacungi jempol, hal ini mengingat operasi penangkapan teroris di Poso ini telah dilakukan sejak 2012 dan harus menempuh wilayah yang sulit terjangkau.Tentu hasil ini bukan tanpa kerja keras tim Satgas yang sangat terlatih," ujar Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Legislator PKS dari Daerah Pemilihan Aceh ini pun menilai operasi ini berhasil dilakukan karena menggunakan sejumlah pendekatan yang progresif.
"Di tengah kelemahan Undang-Undang yang ada, Satgas mampu melumpuhkan kekuatan kelompok teroris yang selama ini sulit disentuh, tentu ini dilakukan dengan terobosan yang luar biasa,” kata seorang anggota Tim Pansus Revisi Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Nomor 15 Tahun 2003 ini.
Meskipun dinilai efektif, Nasir menegaskan Komisi III akan melakukan evaluasi pelaksanaan Operasi Tinombala dalam pekan ini.
Evaluasi tersebut akan dilakukan melalui Kunjungan Kerja ke sejumlah daerah strategis dan pernah dilakukan operasi penangkapan teroris.
“Kita akan catat dan analisis kelemahan pelaksanaan operasi selama ini dan hal apa saja yang perlu dicantumkan dalam perubahan Undang-Undang ke depan,” kata nasir.
Di sisi lain, dengan tewasnya pimpinan kelompok teroris oleh Satgas Tinombala ini, menjadi tantangan besar bagi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang baru yang dilantik hari ini oleh Presiden Jokowi, yaitu Komjen Pol Suhardi Alius.
“Ini adalah pekerjaan rumah berat bagi Suhardi sebagai calon Kepala BNPT kedepan, perlu langkah strategis dalam mengantisipasi munculnya kemarahan dan teror dari loyalis Santoso akibat tewasnya sejumlah anggota kelompoknya,” harap Nasir.
Meskipun dinilai tidak memiliki pengalaman yang kuat dalam pemberantasan tindak pidana teroris, Nasir tetap yakin Suhardi Alius dapat bekerja cerdas dan memantapkan program dan kinerja BNPT ke depan.
"Sebagai mitra komisi III DPR RI, BNPT akan selalu kami awasi terutama langkah strategis lainnya yg akan diambil pasca tewasnya pimpinan kelompok teroris Santoso ini," kata Nasir.
Nasir pun berharap, hasil yang diperoleh Satgas yang telah menghabiskan anggaran negara yang tidak sedikit ini dapat menjadi momentum berakhirnya persoalan teroris di Indonesia.
"Meski dinilai berhasil menewaskan pimpinan kelompok teroris, kita tidak boleh lengah, kita harus waspada dan perlu terus mengkritisi penanganan tindak pidana terorisme oleh aparat penegak hukum,” tutup Nasir.