Selain itu, Festival juga dimeriahkan dengan perlombaan permainan populer seperti balap karung, gasing bambu, layangan, hiking 2km, dan permainan tradisional Kolombia yakni “rana.”
“Permainan populer ini menunjukkan bahwa meskipun kedua negara terletak jauh secara geografis, terdapat beberapa kesamaan budaya yang ingin kami tonjolkan pada festival kali ini,” tambah Duta Besar Priyo.
Selain permainan populer, Festival juga dimeriahkan dengan suguhan musik dangdut yang mirip salsa yang dibawakan oleh musisi Kolombia binaan KBRI dan dinyanyikan oleh staf KBRI.
Ternyata musik dangdut diminati oleh publik Kolombia dimana sebagian besar pengunjung ikut berjoget dangdut.
“Musik dangdut kami perkenalkan kepada masyarakat Kolombia sebagai upaya promosi bahwa musik dangdut adalah musik Indonesia, sebagaimana sudah didaftarkan oleh pemerintah Indonesia kepada UNESCO,” sambung Duta Besar Priyo.
“Kesamaan budaya antara Kolombia dan Indonesia kami tonjolkan pada festival ini untuk menumbuhkan keingintahuan, interest untuk saling mengenal lebih dekat sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Kolombia ke Indonesia,” tutup Duta Besar Priyo seraya mendampingi Miss Grand Colombia 2018, Genesis Quintero, yang turut berpartisipasi pada Festival kali ini.
“Apresiasi tertinggi kami sampaikan kepada Duta Besar Priyo yang telah mengundang kami,” demikian disampaikan oleh Genesis Quintero, Miss Grand Colombia 2018.
Festival Indonesia di Bogota mendapat dukungan dari Utusan Khusus Presiden RI untuk Kawasan Karibia, M. Lutfi, Kementerian Pariwisata RI, perusahaan-perusahaan Indonesia seperti BRI cabang New York, IndofoodCBP, Monesco, Garuda Food, Mayora, Kepala Djenggot, dan perusahaan-perusahaan Kolombia seperti Aviatur, Colsanitas, dan Café Especiales de Quindio.