Artikel ditulis oleh: Xavier Quentin Pranata, pelukis kehidupan di kanvas jiwa.
TRIBUNNERS - Seorang pembual sedang cerita kepada temannya bahwa dia baru saja memancing dan dapat ikan sebesar perahu nelayan.
“Wah, hebat sekali,” ujar temannya yang mendengar cerita itu.
“Saya jadi ingat bahwa bapak saya pernah diminta orang membuatkan wajan sebesar lapangan bola.”
“Ah, mana ada wajan sebesar lapangan bola. Membual saja engkau!” ujar pembual pertama marah.
“Lho ada,” jawab temannya,
“Kata Bapak wajan sebesar itu dipesan oleh bapakmu untuk menggoreng ikan sebesar perahu nelayan yang baru engkau pancing!”
Pembohong selalu anti dengan pembohong lainnya.
Baca: Jenguk Ratna Sarumpaet, Atiqah Hasiholan Berikan Pesan Ini untuk Sang Ibu selama di Penjara
Mengapa? Paling tidak dua hal.
Pertama, dia terlalu sombong untuk dikalahkan. Gengsinya dijunjung terlalu tinggi.
Kedua, dia tahu persis bahwa orang itu bohong karena dia pun pembohong.
Persis seperti orang sombong yang tidak suka bergaul dengan orang sombong lainnya karena merasa dirinya ditelanjangi di depan cermin.
Hal seperti inilah yang sekarang ramai diberitakan di media sosial.
Saling tuding antar tim pemenangan masing-masing capres-cawapres sudah dalam taraf membuat orang merinding.