Oleh: Karyudi Sutajah Putra
TRIBUNNEWS.COM - Misterius!
Itulah yang terjadi dengan Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang digelar hari ini, Sabtu (2/11/2019) di Hotel Shangri-La, Jakarta. Betapa tidak?
Simak saja "curhat" (curahan hati) sembilan calon ketua umum (caketum) PSSI, selanjutnya disebut "9 gajah", yang disampaikan dalam jumpa pers di Plasa FX Sudirman, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Pertama, tidak ada sosialisasi tata cara pemilihan di kongres.
Kedua, tidak ada medium antara caketum dan voter atau pemilik hak suara untuk menyampaikan visi dan misi para caketum.
Ketiga, tidak ada medium debat resmi antara caketum di depan voter. Keempat, terindikasi kuat adanya "operasi senyap" dari beberapa oknum Executive Committee (Exco) atau Komite Eksekutif PSSI untuk memenangkan salah satu caketum di kongres.
Kelima, "tercium" adanya aroma kental permainan uang antara salah satu caketum dengan voter.
Keenam, jika semua itu tidak dicegah maka PSSI akan semakin rusak karena KLB hanya akan menghasilkan exco-exco lama yang selama ini menjadi pelaku terdepan perusak sepak bola Indonesia.
KLBĀ PSSI hari ini beragenda tunggal, yakni pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan anggota Komite Eksekutif baru periode 2019-2023.
KLB diikuti 86 voter yang terdiri atas 34 perwakilan Asosiasi Provinsi, 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3 hasil dari Kompetisi 2018, Federasi Futsal Indonesia, dan Asosiasi Sepak Bola Putri.
KLB diikuti 10 caketum setelah seorang caketum lainnya, La Nyalla Mattalitti mengundurkan diri. Ke-10 caketum itu ialah Arief Putra Wicaksono, Aven Hinelo, Benny Erwin, Bernard Limbong, Fary Djemy Francis, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, Rahim Soekasah, Sarman El Hakim, Vijaya Fitriyasa, dan Yesayas Octovianus.
Minus Iwan Bule, semua caketum itulah yang menyampaikan "curhat" di atas.
Bila menyimak isi "curhat" pertama, kedua dan ketiga, maka patut diduga KLB PSSI kali ini akan membeli "gajah" dalam karung.