Maka jadilah Mamak sebagai tamu terhormat, dan dialah yang paling menikmati Piala Dunia.
Hampir tiap hari, kebetulan saya, sahabat Yesayas, mas Rusdi, dan Rahmat tinggal di satu hotel, Alberico Kapoor di via Kapoor, sekitar Termini, stasiun KA pusat di Roma, Mamak selalu membawa banyak roti dan beberapa botol coca cola.
"Sayang kalau dibiarkan di atas meja, " ujarnya selalu sambil terkekeh.
Rasanya, kisah 30 tahun lalu itu, baru saja terjadi. Saya dan pasti banyak sahabat saya yang masih menyisakan kenangan indah tentang senior asal Medan itu.
Saat ini, Mamak alias Sarman Panggabean telah terbaring tanpa lagi ada kekehnya. Mamak telah berpulang untuk selamanya. Semoga Tuhan perluas jalan untuk senior kami ini. Selamat jalan Mamak...
*M. Nigara, Wartawan Sepakbola Senior, kini menjabat sebagai Staf Khusus Menpora