Dalam rapat tersebut, beliau meminta untuk disusun dan di eksekusinya sebuah strategi transformasi digital. Beliau juga memberikan arahan anggaran, pengembangan SDM, dan regulasi yang memberikan atmosfir yang kondusif bagi pengembangan sektor digital dan hasilnya dapat kita lihat, dengan banyaknya start up dan sektor digital yang tumbuh.
Hasilnya apa? Dibawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia berhasil menelurkan 2.346 start-up, salah satu yang terbesar, dan negara dengan jumlah Start-up terbanyak kelima di Dunia.
2 Start Up Indonesia bahkan akan menjadi acuan pembelajaran bisnis di sekolah bisnis ternama di Amerika Serikat.
Presiden menyampaikan lagi terkait kemajuan digital, seperti yang saya tulis di paragraf atas, dalam pidato resminya di depan para pemimpin usaha (CEO) dunia, yang dapat dilhat di kanal youtube resmi Sekretariat Negara dalam pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, US-ASEAN Business Council Ted Osius, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim John Kerry dan sejumlah pimpinan perusahaan AS antara lain Google, Chevron, Boeing, Qualcomm, ConocoPhillips, Marriot International, dan lainnya. dalam kutipan pidatonya sebagai berikut:
“Saya sangat mengharapkan kontribusi pebisnis Amerika Serikat dalam pengembangan infrastruktur digital, memfasilitasi digital capacity-building, serta mendukung kami masuk global value chain melalui digitalisasi,” ujar Presiden.
Sebagai informasi, di akhir kunjungan Presiden Jokowi, bersama-sama dengan Para Pemimpin ASEAN lain, beliau dijamu makan malam oleh Presiden Amerika Serikat: Joe Biden dan disapa dengan hangat oleh beliau.
Secara pribadi, Presiden juga dijamu resmi oleh Wakil Presiden Amerika Serikat, yang adalah Wapres Perempuan, dan berkulit hitam pertama di Amerika Serikat: Kamala Harris.
Bapak Presiden diam dalam setiap hujatan dan sindiran orang-orang, namun pancainderanya setiap saat bekerja untuk Indonesia dan untuk kepentingan hampir 270 juta masyarakat Indonesia dari sabang sampai Merauke.
Sosok kepemimpinan yang down to earth, namun sangat “transformatif”, dalam membawa Indonesia dalam kancah pencaturan global, dan hari ini Indonesia adalah penyeimbang dua kepetingan besar dunia, dan Jokowi hadir membawa harmoni dunia.
Jangan lupa! Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20, saat ini tidak lepas dari proses lobi tim yang ditunjuk Presiden.
Momen ini sangat penting bagi Indonesia, karena negara yang tergabung dalam G20, yakni 20 negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar, mewakili 60 persen Penduduk dunia, 75 perdagangan dunia dan 80 persen PDB dunia, dan 20 negara besar dunia itu akan bertemu dan berkumpul di negara kita: Indonesia pada akhir tahun ini.
Begitulah sedikit gambaran betapa Presiden dihargai dan dihormati oleh berbagai pimpinan dunia, dan kalau sebagian warga dari negara yang beliau pimpin, terus-terusan mediskreditkan kepemimpinannya, sementara beliau dihormati di luar sana, saya sudah tidak mengerti lagi ini fenomena apa sebenarnya ini.
Mungkin ini fenomena “hati” dan fenomena “mental” saja, yang masih susah mengakui Prestasi demi prestasi presiden Jokowi, yang menurut saya, harus segera disembuhkan, agar Indonesia yang kita cintai ini bisa segera maju menjadi negara yang kuat dan terpandang di mata global. (*)