OLEH : RUSYAD ADI SURIYANTO, Lab Bio Paleeoantropologi FKKM UGM
SECARA taksonomis, ordo Primates itu beranggotakan monyet, kera dan manusia. Dalam anggota ordo ini dapat meliputi paleoprimatologis dan living primatology.
Fauna paleoprimatologis itu merupakan anggota ordo Primates yang sudah punah dan memfosil.
Fauna living primatology itu merupakan anggota ordo Primates yang masih lestari sampai saat ini.
Banyak anggota ordo Primates yang makin rentan. Habitat mereka makin rusak dan menyempit.
Mereka makin tak mampu bertahan hidup di bumi ini. Dalam ordo ini, juga ada anggotanya yang ingin mendominasi kehidupan di bumi ini.
Homo sapiens atau manusia makin dominan dalam kehidupan di bumi.
Baca juga: Prof Dr Teuku Jacob dan Asal-usul Homo Erectus
Baca juga: Penemu Manusia Purba Pithecanthropus Erectus, Ini Pola Kehidupan Manusia Purba
Baca juga: Homo Erectus di Jawa hidup paling lama di dunia, bertahan hingga 100.000 tahun lalu
Manusia memulai sejarahnya sebagai hewan tropis dalam jumlah yang sangat sedikit, sekarang sudah memperluas niche ekologisnya, daerah peranannya, ke seluruh bumi.
Mereka memilih hidup di lingkungan iklim mesothermal karena thermonetralitasnya berada di antara 27 – 290 Celcius.
Jadi mereka tidak sembarang dan merata menempati semua habitat di muka bumi ini. Di sini manusia selalu berperan dalam hubungan timbal-balik dengan lingkungannya.
Namun lambat-laun dengan kebudayaannya, manusia makin lama makin menguasai ekosistem, bahkan manusia merasa bukan sebagai unsur ekosistem dan terus mengubahnya.
Kemampuan Berbeda Manusia
Perlu dipahami tidak ada ekosistem yang seluruhnya optimal bagi semua spesies, sehingga semua spesies sedikit banyak mengubah lingkungannya.
Berbeda dengan spesies lain, manusia mampu memodifikasinya dalam ukuran yang sangat besar dan laju yang lebih cepat.