Mereka ini seharusnya bukan hanya menjadi objek saja, tapi seharusnya juga menjadi subjek, misalnya anak-anak pemilik manuskrip itu diberi biaya siswa dan mendapat perhatian.
Ekosistem manuskrip di sini menyangkut konservasi, restorasi, digitalisasi, jadi ada aktivitas penyelamatan.
Untuk masalah konservasi saja, sampai sekarang belum ada sekolah konservasi yang sampai tingkat pascasarjana.
Kalau ada orang yang ingin menjadi ahli konservasi manuskrip, bingung harus sekolah ke mana. Padahal hal ini merupakan bagian dari ekosistem.
Maka kalau melihat proses restorasi manuskrip yang lambat, ini terjadi karena keterbatasan tenaga dan sarananya.
Hal lain yang menjadi perhatian Prof Oman adalah ekosistem yang harus bersinergi dengan yang lain, dengan membangun data base big data.
Dengan big data manuskrip tersebut dapat melakukan transformasi digital dengan maksimal, seperti yang dilakukan oleh gojek, google map, dan lain-lain.
Sementara big data manuskrip tercecer di berbagai tempat, sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal dan cepat.
Inilah pentingnya membangun infrastruktur riset.
Untuk big data manuskrip ini sampai sekarang infrastrukturnya belum terbangun dengan baik.
Sebagai contoh misalnya big data tentang penulis manuskrip sejak abad 16, big data penyalin manuskrip, big data judul manuskrip, big data kertas manuskrip, big data lontar, dan lain-lain, itu semua harus bisa diakses secara bebas.
BRIN diharapkan bisa membangun sistem pintu masuk, yang hanya dengan satu pintu bisa untuk mengakses semua data manuskrip yang berada di mana-mana di belahan dunia lain, negara lain dan itu bisa diakses melalui aplikasi, sehingga dinamis dan mobile.
Hal berikutnya adalah ekosistem ke empat yakni membangun SDM yang unggul, yang berkualifikasi, penguatan kapasitas filolog dan peneliti, misalnya dengan beasiswa, kursus singkat, fellowship, professorship.
Diakuinya, masih saja adanya pemahaman yang memprehatinkan dari pemangku kebijakan terhadap jenjang pendidikan filologi. Hal ini juga dapat menghambat upaya membangun SDM yang unggul.
Membangun jejaring keilmuan global, juga merupakan bagian dari membangun ekosistem penelitian yang harus bersinergi.