Membangun lanskap penelitian itu makronya, yang memerlukan waktu jangka panjang, sementara memproduksi ilmu pengetahuan itu dapat dilakukan jangka pendek, namun tergantung dari insfrastruktur penelitian yang dibangun, yang kemudian membentuk ekosistem.
Apa yang dimaksud ekosistem dalam penelitian?
Mata rantai yang terbentuk sedemikian rupa, satu sama lain menimbulkan timbal balik yang saling menentukan.
Apabila satu bagian dari ekosistem tidak jalan, maka akan mempengaruhi jalannya secara keseluruhan dalam ekosistem.
Riset manuskrip dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi.
Keberhasilan membangun lanskap riset manuskrip, dan melaksanakannya, ditentukan oleh sejauh mana antarfaktor itu saling bersinergi.
Apakah unsur-unsur pembangun ekosistem sudah terpenuhi dan terkoneksi?
Pertama yang perlu dilihat adalah regulasi dan keberpihakan dari pemangku kebijakan, itu sangat penting dalam pembentukan ekosistem.
Yang kedua, pemilik manuskrip.
Hal yang perlu dibicarakan adalah sudahkah kita memiliki peta para pemilik manuskrip di Indonesia.
Peta di sini adalah peta yang komprehensif dan sistematis, yang bisa diketahui sebagai knowledge dan bisa diakses, sehingga bisa diketahui berapa banyak manuskrip yang ada, berapa persen yang sudah diselamatkan, berapa persen yang sudah dikaji, dan berapa persen yang sudah terbuka aksesnya.
Banyak komunitas yang menjadi bagian dari ekosistem belum diberdayakan, seperti komunitas mocoan lontar Yusuf di Banyuwangi, kemudian masyarakat pembacanya yang dekat dengan pemilik manuskrip, penghargaan dari negara yang diberikan kepada para pemilik manuskrip.
Sejauh ini penghargaan tersebut masih sangat kecil, mungkin prosentase masih di 0,0 sekian persen dari keseluruhan.
Begitu juga dengan partisipasi para pemilik naskah.