News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Nostalgia Dua Komandan Paspampres: “Separuh Napas” di Bundaran HI

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PP PPAD, Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo menerima silaturahmi Dan Paspampres Marsekal Muda TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko, Wadan Paspampres Brigjen TNI (Mar) Oni Junianto beserta jajaran.

TRIBUNNEWS.COM - Aula Soerjadi di Gedung PPAD Jalan Matraman Jakarta Timur menjadi saksi atas secuil sejarah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Hari itu, Selasa (24/1/2023), Ketua Umum PP PPAD Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo menerima silaturahmi Dan Paspampres Marsekal Muda TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko, dan Wadan Paspampres Brigjen TNI (Mar) Oni Junianto beserta jajaran.

Momen langka itu masih dalam suasana peringatan Hari Bhakti Paspampres ke-77. Paspampres terbentuk 3 Januari 1946.

Bertepatan tanggal ‘hijrah’ Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta, dari Jakarta ke Yogyakarta.

Marsda Wahyu adalah Dan Paspampres ke-27, yang menjabat sejak 26 Juni 2022.

Sedangkan, Doni Monardo adalah Dan Paspampres ke-20 yang menjabat tahun 2012 – 2014. Siapa sangka, antara Doni Monardo, Wahyu Hidayat, dan Oni Junianto, terikat oleh selarik kisah yang unik.

“Mungkin ini yang disebut takdir. Wahyu dan Oni dulu pernah menjadi anggota saya di Paspampres. Tahun 2014, mereka saya beri tugas sebagai Komandan dan Wakil Komandan Satgas Presiden tahun 2014. Wahyu komandan, Oni wakil komandan. Siapa sangka, saat ini, atau sembilan tahun kemudian, mereka kembali berduet,” ujar Doni membuka story.

Baca juga: Isak Tangis Doni Monardo Kenang Onny Gappa, Catatan dari Reuni Trembesi Brigif Kariango Maros

Kesentil Cukur

Kisah selanjutnya dituturkan langsung oleh Marsda Wahyu.

“Saya pertama kenal beliau tahun 2010. Saat itu pak Doni Dan Grup A, saya komandan detasemen 3. Tapi sebelum ditugaskan ke Paspampres, nama pak Doni sudah sangat terkenal. Terkenal keras…,” kata Wahyu, disusul tawa.

Setelah dekat, Wahyu mulai merasakan “keras”nya Doni Monardo.

“Awalnya memang kaget-kaget. Sentilan Doni pertama yang saya rasakan soal jenggot, karena lupa cukur. Wah, beliau orangnya perfect dan teliti sekali,” tambahnya.

Kini, semua kenangan itu terukir menjadi prasasti indah. “Banyak ilmu beliau yang ketika saya kembali ke satuan Paskhas AU, saya terapkan,” ujarnya.

Salah satu kenangan awal tugas di bawah komando Doni Monardo adalah soal Pembinaan Satuan (Binsat) Personil.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini