Wawasan Nusantara Indonesia dibentuk serta dijiwai oleh pemahaman kekuasaan bangsa Indonesia yang berdasar falsafah Pancasila.
Dalam konteks itu, Pemilu 2024 nanti harusnya melahirkan pemimpin Indonesia yang juga memiliki pandangan Wawasan Nusantara sebagai strategi geopolitiknya.
Pemimpin Indonesia selanjutnya tetapharus memiliki keinginan untuk menyatukan semua perbedaan yang ada di Indonesia, baik itu perbesaan suku, agama, budaya dan adat istiadat.
Jika Pemilu 2024 tidak melahirkan pemimpin yang demikian, maka bisa dipastikan Indonesia akan terpuruk dan cita-cita gemilang Indonesia Emas 2045 tidak akan terwujud.
Karena itulah penting bagi kita untuk memahami sosok calon pemimpin Indonesia yang selanjutnya. Salah satu opsi adalah dengan menyatukan atau mengkolaborasikan antara pemimpin tua dan muda dalam satu paket capres dan cawapres.
Adapun hal ini penting dilakukan, sebagai upaya untuk mentransfer ilmu dan pengalaman dari pemimpin tua kepada sosok pemimpin muda yang nantinya akan menjadi pemimpin ketika Indonesia memasuki masa emas, yakni pada 2045.
Kolaborasi tersebut juga bsa dimaknai sebagai persiapan untuk beralihnya tongka testafet kepemimpinan Indonesia dari figur yang tua kepada sosok yang lebih muda.