News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Pesan Iran Jelas, Setiap Jengkal Israel Kini Bisa Dijangkau Rudal Mereka

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengawal Revolusi Iran Meluncurkan Drone Kamikaze dan Rudal Balistik, menunjukkan ledakan menerangi langit di Hebron dan Tel Aviv selama serangan Iran terhadap Israel. Minggu (14/4/2024). Pengawal Revolusi Iran mengkonfirmasi bahwa serangan pesawat tak berawak dan rudal sedang dilakukan terhadap Israel, sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak yang mematikan pada tanggal 1 April di konsulatnya di Damaskus. (Twitter-X / HO)

Tekanan kuat publik yang selama ini diarahkan ke Israel, bisa melemah karena konflik beralih ke persoalan lebih serius antara Israel dan Iran.

Israel pun berpotensi mendapatkan pengaruh AS dengan menawarkan diri akan menghindari konflik regional yang meluas sebagai imbalan tujuan strategisnya di Gaza.

Sementara melihat reaksi dunia, pernyataan-pernyataan para pemimpin Eropa pro-AS agaknya tidak bakal signifikan.

Umumnya mereka mengutuk serangan Israel, dan sebaliknya memperlihatkan sikap standar ganda mereka terhadap Israel.

Persis sikap sama mereka tunjukkan dalam konteks perang Rusia-Ukraina.

Foto rudal milik Iran yang dirilis pada tanggal 8 Maret 2016 oleh Sepah News, situs berita online dan bagian humas Garda Revolusi Islam Iran, menunjukkan peluncur rudal di terowongan bawah tanah di lokasi yang dirahasiakan di Iran. Iran melakukan beberapa uji coba rudal balistik pada tanggal 8 Maret 2016. Rudal berpemandu presisi jarak pendek, menengah dan panjang ditembakkan dari beberapa lokasi.. (STRINGER/SEPAH NEWS/ AFP) (AFP/STRINGER)

Menlu Rusia Sergey Lavrov meminta Iran dan Israel menahan diri guna menghindari permusuhan lebih lanjut. Hal sama diserukan pemerintah China.

Tidak ada kata kutukan atau kecaman terhadap Iran. Ini mencerminkan sikap Moskow yang berusaha memahami tindakan balasan Iran ke Israel.

Sementara para pemimpin Arab umumnya menghindari pernyataan yang bisa memicu permusuhan dengan Iran, serta menjaga jarak dengan Israel.

Mereka memahami betapa sensitifnya situasi di kawasan Timur Tengah. Adapun mengenai Yordania, situasinya mungkin jauh lebih rumit daripada yang diperkirakan.

Selain Mesir, Yordania adalah pintu masuk keluar jalur darat ke Israel yang sangat strategis. Jalur Yordania sangat penting secara ekonomi karena rute wisata religius paling ramai di dunia.

Amman juga memiliki perjanjian damai dengan Israel, dan secara historis Yordania memiliki hak khusus di Yerusalem.

Hubungan Raja Abdullah dengan barat juga sangat Istimewa, yang menjadikan klan Hashemite Yordania walau kecil, tapi sangat penting bagi AS.

Tapi secara historis politis pula, kini menjadi kian nyata betapa para penguasa Arab masih ada di bawah hegemoni barat.

Sebaliknya, Iran telah mampu membuktikan kegarangan mereka melawan Israel secara langsung. Nilai Teheran kian kuat di mata masyarakat Arab yang peduli dengan masalah Palestina.

Secara militer, Israel memiliki kompetitor baru yang nyata di Timur Tengah. Turki juga kuat, tapi mereka tak berani melawan Israel secara langsung.

Suriah puya keberanian seperti Iran, tapi kemampuan militer dan teknologi tempur mereka tak sebanding karena dirundung perang.

Irak punya potensi seperti Iran, tapi kemampuan militer dan teknologinya juga masih rendah setelah Saddam Hussein dijatuhkan.

Apalagi Irak masih jadi tempat bercokolnya ribuan tentara AS dan mesin-mesin perangnya yang melindungi penghisapan sumber-sumber minyak di negara itu dan tetangganya, Suriah.

Baghdad masih ada di bawah hegemoni Washington, walau berusaha keras mulai melepaskan diri dengan cara menegosiasi ulan kehadiran pasukan AS di negara itu.

Situasi sesudah gelombang serangan rudal balasan Iran agaknya akan lebih cenderung kembali ke kenormalan awal.

Israel tidak akan langsung membalas. Iran akan menahan diri sepanjang Israel tidak memprovokasi mereka.(Setya Krisna Sumarga/Editor Senior Tribun Network)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini